Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Pilihan

Eco-Enzim, Bahannya Mudah Didapat dan Kaya Manfaat

6 Januari 2022   21:27 Diperbarui: 6 Januari 2022   21:57 800 4

Berasal dari limbah dapur
Eco-enzim adalah hasil fermentasi dari limbah dapur organik, gula (gula merah, gula coklat atau gula tebu), dan air. Perbandingan dari ketiga bahan tersebut adalah 3 : 1 : 10. Artinya tiga bagian limbah dapur berupa sampah sayur, buah, nasi bekas, dan lain-lain. Satu bagian gula, dan 10 bagian air.


Pada dasarnya, cara kerja eco-enzim adalah mempercepat reaksi bio-kimia dari ketiga campuran bahan alam tersebut. Menghasilkan enzim yang berguna. Sungguh hal yang sangat berguna. Bermula dari sampah sayur dan buah yang tampak tidak berharga. Menjelma menjadi hal yang kaya manfaat.


Sampah organik berbahaya


Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2020. Timbunan sampah yang dihasilkan rakyat Indonesia hampir mencapai 67,8 juta ton. Setelah sampah-sampah tersebut dipilah oleh petugas tempat pembuangan akhir (TPA). Ternyata 70 persen sampah tersebut adalah sampah organik, alias sampah dapur. Tentu saja, di dalamnya ada sampah sayur-sayuran dan buah-buahan, sisa masak ibu-ibu.


Sampah organik, sebagaimana kita sudah ketahui bersama. Adalah sampah yang mudah membusuk dan dapat terurai dengan bantuan bakteri pengurai. Contoh sampah organik dapat kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Seperti daun kering, sisa makanan, sampah sayur-sayuran dan buah-buahan.


Sebenarnya ada bahaya besar yang mengancam diam-diam apabila sampah organik dibiarkan menumpuk di TPA, tanpa dilakukan penanganan yang optimal. Bahaya itu adalah bau tidak sedap yang dihasilkan akan mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga yang tinggal di sekitar TPA. Sampah organik yang menggunung di TPA akan menghasilkan ledakan dahsyat akibat produksi gas metana dari proses penguraian alami.


Eco-enzim sebagai tugas proyek di masa pandemi


Oleh karena itu, SMPN 1 Sumedang melalui wakasek bidang kurikulum menggagas tugas proyek bagi peserta didik. Sebagai suatu terobosan pembelajaran di masa pandemi. Tugas proyek tersebut adalah membuat eco-enzim dari bahan-bahan dapur yang mudah didapat di rumah masing-masing. Proyek ini bersifat paralel, peserta didik kelas 7, 8, dan 9 mengerjakan tugas yang sama yakni membuat eco-enzim.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun