Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cintaku Dipisahkan oleh Maut

14 Juni 2013   16:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:01 170 1
Kringg..kringg.. Bunyi hpku, tp aku tak menghiraukannya karen aku sangat sibuk, banyak kerjaan yang harus ku selesaikan saat itu juga.


Hp terus berdering dan membuatku sangat marah, lalu aku menjawabnya dengan marah-marah.


" maaf, aku lagi sibuk nanti aku callback.

" aku pun tak melihat siapa yang menelponku. Alangkah kagetnya waktu ku mendengar suara ibunya Lina tunanganku.


" Nak Burhan. Maaf ibu mengganggu kerja nak Burhan, tapi ini mengenai Lina

" suara ibunya Lina menjadi terisak-isak, aku pun mulai panik ,ada apa sebenarnya yg terjadi.


Dengan nada pelan aku bertanya ma calon mertua " Ada apa dengan Lina Bu ??..

" ibunya Lina cuma menjawb Lina ada dirumah skt.


Lalu menutup tlpnnya, aku pun panik dan tergesa-gesa aku pun meninggalkan semua pekerjaanku.


Dan cuma meninggalkan pesan pada seketarisku , aku kerumah skt untk menengok calon istriku.

Aku pun terus melaju, kecepatan mobilku mencpai maximum, aku tak peduli yg ada dlm fikiranku hanya

Lina. Ada apa lg dgn dirinya. Memang Lina sakit-sakitan dan dokter mengatakan umurnya tak lama lg, tp aku

tak mau kehilangan kekasih yang amat ku cintai.

Sesampenya dirumah sakit aku memasuki sebuah kamar dimana ku melihat sesosok orang yg amat ku

sayangi terkapar dgn bantuan nafas oksigen. Lalu aku menghampiri Lina dan duduk disebelahnya sambil

menggenggam jarinya dan mengecup keningnya. Ternyata kecupanku membuat Lina terbangun lalu ia

tersenyum manis padaku dan bertanya padaku.

" Mas, kok ada disini, maaf Lina ketiduran jadi tidak tau mas Burhan ada disini. " ucap lina padaku.

" istirahatlah sayank, mas baru aja datang Ibu yg mengabari kalau Lina ada dirumah sakit, sebenar kamu

kenapa lg?

"tanyaku sambi ku mengelus rambut lina.


" aku g tau mas tiba-tiba kepalaku pusing dan aku tak ingat lagi, tau-tau aku sudah ada disini " .


Tak lama kemudian Lina meneteskan air mata dan aku bertanya kenapa menangis ?


Namun ia diam saja tak menajwab pertnyaanku.

Tak lama kemudian Lina mulai mengatakan sesuatu padaku " mas, maafkan Lina yg tak bisa membuat mas

bahagia malah membuat mas bersedih, aku tau mas hidupku tak akan lama lg, dan tak mungkn aku bisa

menjagamu mas, Lina ikhlas jika mas mencintai wanita lain, maka Lina akan menitipkan mas kepadanya,

Lina cuma ingin melihat mas bahagia dan tak ingin meilhat mas bersedih " sebelum lina melanjutkan

bicaranya aku memotong pembicaraannya.

Lalu ku berkata padanya " tak ada wanita lain yang mas cintai selain kamu Lina, apapun yang terjadi mas

akan selalu berusaha menjaga dan membahagiakan kamu, jangan berfikir yang macam-macam,

istirahatlah sayang." aku berusaha menenangkan fikiran lina.


Tak lama kemudian dokter memasuki ruangan dan berkata operasi akan dilakukan.


Aku cuma bisa memberi semangat buat Lina dan berdo'a agar operasinya berjalan dengan lancr dan

berhasil. 1 jam setelah operasi dilakukan dokter memberitau bahwa kondisi Lina sangat lemah dan operasi

otak Lina gagal dan meninggal. Aku langsung lemas dan tak bisa menerima kenyataan.


Aku menangis dan terus memanggil nama lina.


Orang tua lina juga tak bisa menerima kenyataan kalau anak gadisnya sudah menutup mata slama-lamanya.

Saat pemakaman di lakukan.

Aku tak henti"nya menangis, orang yang aku cintai pergi meninggalkan ku untuk slama-lama.


Rasanya ku tak percaya kalau cintaku terpisahkan oleh maut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun