Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Romo Hadiwijoyo, Pr: Pendiri THS-THM yang Mengabdi dengan Pencak Silat

22 Mei 2023   11:31 Diperbarui: 22 Mei 2023   14:59 2285 1
Romo Martinus Hadiwijoyo, Pr atau Romo Hadi adalah seorang imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) yang dikenal sebagai pendiri Tunggal Hati Seminari / Tunggal Hati Maria (THS-THM), sebuah organisasi pencak silat yang bernafaskan agama Katolik.

Romo Hadi lahir di Yogyakarta pada 26 Februari 1947. Ia tertarik dengan dunia militer sejak kecil dan bercita-cita menjadi tentara. Ia masuk ke Seminari Menengah Mertoyudan pada tahun 1960 dan lulus pada tahun 1966. Ia kemudian melanjutkan ke biara MSF, tetapi keluar pada tahun 1974 untuk membantu orang tuanya.

Baru pada tahun 1981, Romo Hadi kembali mengejar panggilan imamatnya dengan masuk ke STFT Kentungan, Yogyakarta. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 4 Juli 1984 di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia memiliki motto imamat, yaitu "supaya kamu pergi dan menghasilkan buah (Yoh 15: 16b)".

Selama menjadi imam, Romo Hadi banyak melayani di berbagai paroki dan lembaga di KAJ. Ia juga aktif dalam pelayanan anak muda dan vokasi. Salah satu karyanya yang paling menonjol adalah mendirikan THS-THM bersama lima pendekar lainnya pada tahun 1983.

THS-THM adalah sebuah arus dari bela-diri Indonesia, pencak silat yang menggabungkan unsur-unsur spiritualitas Katolik dengan seni bela diri tradisional. Tujuannya adalah untuk membentuk karakter, integritas, dan prestasi para anggotanya, serta untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

Romo Hadi adalah sosok yang sangat disegani dan dicintai oleh para anggota THS-THM. Ia tidak hanya mengajarkan teknik-teknik pencak silat, tetapi juga nilai-nilai iman, moral, dan sosial. Ia juga sering memberikan bimbingan rohani dan doa bagi para anggota THS-THM.

Romo Hadi meninggal dunia pada 29 Agustus 2022 di RS Sint Carolus, Jakarta. Ia berpulang ke rumah Bapa di surga setelah menderita sakit selama beberapa waktu. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Romo Hadi meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi gereja Katolik dan bangsa Indonesia. Ia adalah seorang imam yang mengabdi dengan pencak silat dan mencintai Tuhan dengan sepenuh hati.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun