Kedung Malem adalah misteri kehidupan yang justru menemukan keindahannya saat sang surya hampir tenggelam.
 Damar Sukmo termenung di pinggir sungai. November ini harusnya sudah mulai banyak hujan, tapi kenyataannya "banyu langit" itu masih enggan turun. Sumber air di kedung malem ini nyaris tak pernah kering, sungainya masih berair dan sejuk, meski di atas panas menyengat. Dihirupnya nafas dalam- dalam dan dihembusnya pelan. Baru sampai pinggir sungai nafasnya sudah tidak beraturan. Perjalanannya tadi cukup menguras tenaga. Meniti trap demi trap berundak  teratur menunjukkan kawasan ini telah mendapat campur tangan manusia, juga pipa-pipa pralon yang membentang dari sumber air dan dialirkan ke rumah-rumah penduduk.   Â