Mohon tunggu...
KOMENTAR
Book

Alasan Untuk Tetap Hidup Bagi Penderita Depresi, Bagaimana Kecemasan Menyekap Diri dan Cara Mengobati Lukanya

13 Januari 2025   14:19 Diperbarui: 13 Januari 2025   15:43 53 5
Cemas, takut dan berisiknya isi pikiran untuk bunuh diri kerap kali menjadi bayang-bayang Matt. Gejala awal depresi sama sekali tidak dapat diungkapkan begitu rinci dan jelas untuk tahu bagaimana penanganan yang tepat.

Begitu banyak obat yang ditelan setiap saat, namun bukan untuk sembuh melainkan hanya menenangkan walau hanya sejenak.

Mungkin anda, saya dan siapapun menganggap depresi hanya sebagai tekanan mental semata. Bisa karena pekerjaan, pasangan atau hal lainnya yang membuat jiwa raga lelah tiada hentinya.

Namun seperti ungkapan di buku ini bahwa depresi adalah sebuah penyakit. Bahkan tiada satupun yang bisa memahaminya. Untuk menjelaskan semua perasaan yang ada hanya bisa menghentikan laju pikiran jahat yang berasarang dalam kepala.

Lewat buku ini Matt menuliskan pengalaman dan berdialog pada alam pikirannya yang kumuh karena berantakannya hidup dan ia belum menemukan alasan apapun untuk bertahan.

Satu hal katanya, jika semua orang bisa mencari uang untuk segalanya maka bagi dirinya ingin mengumpulkan tenaga untuk membeli waktu saja.

Sejak ia 13 tahun tanda-tanda pikiran yang berisik dan tragedi melukai diri telah dialaminya. Kemudian semua orang menganggap dia gila dan perlahan banyak teman sebaya tidak mendekatinya.

Dalam hal ini depresi memang menjadi penyakit yang dialami hampir seluruh orang di dunia. Banyak yang berakhir dengan bunuh diri terutama di negara luar yang begitu banyak pencapaian, pekerjaan dan ambisi prestisius untuk digapai sesuai dengan hasrat keinginan diluar jangkauan.

Akhirnya batin tidak tenang makanpun tak kenyang. Segala urusan dikejar waktu dan istirahat badanpun terlewatkan. Padahal pikiran dan tubuh butuh haknya untuk menyegarkan diri. Segala tujuan yang diraih bisa maksimal jika pemenuhan dalam diri sesuai dengan porsi yang ideal.

Tidak hanya tubuh yang perlu diisi, begitupun pikiran agar tidak terjebak dalam kekosongan hidup perlu jawaban yang memuaskan akal. Perilaku manusia memang tidak bisa dianggap sepele. Jika kondisi tertentu bisa membuat diri kebingungan, tak tahu, bertanya-tanya mengapa dan mengapa.

Dari mana hidup itu berasal? Untuk Apa Hidup ini? Lalu Kemanakah Setelah Kehidupan ini?

Adalah problem dasar hidup manusia. Tidak bisa tidak, jika jawabannya tidak tepat maka tak terjawablah arah kehidupan. Paling tidak jawabannya yang sesuai dengan fitrahnya dan mampu menentramkan hati.

Penentu sikap yang baik tergantung pemikirannya menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan. Dibalik penciptaan ketiganya ada keterbatasan makhluk yang harus tunduk pada sesuatu yang Maha Segalanya.

Sifatnya yang harus tidak berawal dan berakhir serta pasti memiliki kekuatan siapapun bisa bergantung keharibaanNya. Penentu itulah yang membuat manusia itu takut tenggelam dalam kebinasaan.

Mencari jati diri manusia memang tidak mudah. Bahkan dikalangan usia berapapun belum tentu cukup matang dalam pemikiran akan kehidupan.
Berikut ini ada 5 tips yang bisa membantu anda menghadapi situasi kekosongan hidup dari Matt Haig yang telah berhasil menuntaskan depressinya

1.Memang benar ada kondisi manusia itu jatuh dilanda keputus asaan, namun ada kalanya manusia juga luar biasa

Jika terfokus pada kekukarangan diri dan terjerat pada situasi kelabu, inilah awal mula munculnya depressi sesungguhnya. Matt Haig yang telah merasakan hal yang demikian ia beruasaha keluar dari batinnya yang penuh luka itu. Tak ingin berlama-lama pada situasi yang menyiksa.

Karena kehidupan yang ada sangat singkat jika harus berlama-lama dalam waktu yang singkat untuk menderita. Sikap dan cara yang bijak adalah memusatkan perhatian pada kelebihan diri dan melakukan proses yang lebih baik dari hari ke hari.

2.Benak kita memiliki cuaca tersendiri

Maksudnya kita selalu memikirkan jauh dari jangkauan akal untuk memutuskan sesuatu. Misal tentang kelulusan sekolah yang membuat kita ragu-ragu atau masalah melamar pekerjaan yang belum pasti diterima. Namun, percayalah pikiran yang seperti itu hanya membuat hati anda seperti angin ribut yang entah sampai kapan terus mengusik jiwa anda.


Sesuatu yang telah anda upayakan dalam "jangkauan anda" seperti bulatnya tekad untuk berupaya mengerjakannya, setelah itu tinggalkan dan bertenanglah. Karena anda telah mencapai satu tingkat yang sangat baik maka hargai diri anda dengan bersikap rileks.

3.Tidak ada penderitaan yang tiada ujungnya

Hidup selalu berpasang-pasangan. Tinggi pasangannya rendah, takut pasangannya berani dan begitu seterusnya. Semua tragedi itu selalu memiliki tempat agar timbul peristiwa merasakannya satu demi satu dinamika kehidupan.

Mana mungkin ada bahagia, jika anda belum pernah berduka. Semua itu justru begitu indah jika berhasil melewati ketidak bahagiaan selama ini, semua cerita di dunia selalu berakhir dan hanya diri sendirilah yang mampu menyusun rangkaian cerita supaya berakhir bahagia. Serta tiada waktu untuk menyesali sesuatu, yang ada hanyalah mengubah posisi berpikir untuk senantiasa bahagia.

4.Mengabaikan stigma apapun dari orang lain.

Benar kalau untuk bersikap acuh terhadap perkataan orang lain inilah yang sesungguhnya cukup berat. Entah kenapa setiap perkataan manusia selalu saja menyerap dalam pikiran dan mampu melemahkan badan. Padahal perkataan hanyalah sebuah perkataan jika kita benar-benar untuk tidak menanggapinya. Nah, disinilah lemahnya penderita depresi.

Sikap sensitifnya bisa mencerna setiap perkataan orang lain. Sehingga sulit untuk beranjak dan memulai hari dengan sumringah. Maka tersenyumlah sebagai bentuk penetral diri untuk mengabaikan sikap orang lain yang berkata buruk terhadap anda.

5.Mencintai diri sendiri

Satu sikap seperti ini yang harus selalu hadir sebagai bentuk penerimaan dan kesabaran. Setiap kita akan selalu ada kekurangan maka jangan pernah memikirkan hal yang tidak baik bagi diri anda. Keluasan hati menerimanya memang memerlukan waktu namun, kita perlu mengingat semakin bersegara dalam langkah perubahan maka semakin cepat pulih dari segala luka yang tak kunjung redanya.

Begitulah, semoga bisa membantu menstabilkan diri kita semua dan mampu merubah proses hidup kita selama ini menjadi jauh lebih baik.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun