Sasaran dari usaha pemeliharaan ikan bersama padi ini adalah untuk meningkatkan pendapatan petani, karena disamping hasil tanaman padi, diperoleh juga tambahan hasil berupa belut. Selain itu nilai gizi keluarga dapat terpenuhi serta resiko kegagalan panen dapat dikurangi. Area pesawahan kel. Jabungan menjadi sasaran utama pengabdian masyarakat karena di tempat tersebut dinilai potensial untuk di kembangkan. Mina atau ikan yang di budidaya untuk saat ini adalah belut sawah. Belut mempunyai nilai ekonomi yang tinggi selain dari kandungan gizinya.
Dr.Ir.Agus Hartoko, Msc salah satu tim pengabdian menjelaskan bahwa” Pupuk organik yang disumbangkan tersebut berisi bakteri yang akan mempercepat proses penguraian / pembusukan jerami sebagai bahan penyubur sawah. Jika setiap petak sawah tidak lagi memakai bahan-bahan kimia dalam proses penanaman maupun perawatan maka binatang kecil yang biasa hidup pada ekosistem persawahan akan tetap hidup”.” Pupuk Organik yang di sumbangkan tersebut berupa cairan yang merupakan hasil penelitian dari Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan” ungkap Agus.
“ Acara pengabdian masyarakat ini menjadi ajang saling belajar buat para dosen, mahasiswa dan juga masyarakat “ kata Drs. Mustofa Nitisuparjo, Msi salah satu tim dalam sambutannya pada acara tersebut. Para petani setempat terlihat antusias saat mendengarkan penjelasannya.
Untuk melengkapi acara siang itu seluruh hadirin yang ikut dalam acara tersebut di berikan kesempatan untuk menikmati makan siang dengan nasi organik dan belut hasil dari lahan setempat. Acara pengabdian masyarakat ini akan menjadi acara yang berkelanjutan atara Dosen, mahasiswa dan masyarakat setempat untuk mengembangkan sumber daya alam yang ada.