13 September 2019 03:58Diperbarui: 13 September 2019 13:23847
kami paham kau dan dia memang sangat tak terpisahkan di alam yang fana, kau dan dia jadi teladan kebersamaan tatkala dia berangkat lebih awal seluruh nadimu bergetar bahkan sebagian nafasmu turut menemani kepergiannya
kemudian kau pun pergi, menyusulnya kami terisak karena kami masih sangat membutuhkanmu kami menangis karena kami haru terharu pada kesatuan jiwamu dan jiwanya yang menyatu di alam fana yang kembali bersama di alam yang kekal
sungguh, kami belum punya contoh yang lain yang telaten menata jiwa demi waktu yang teguh menapaki hari dari buku ke kedalaman ilmu dari angkasa ke keluasan jiwa
keteladananmu membuat kami larut dalam kekaguman kami nyaris tak punya tanya tak kuasa pula untuk bertanya-tanya kesungguhanmu perbuatanmu ilmumu membuat kami terpana
kami tak punya apa yang mampu kami beri kami tak cukup jiwa untuk berbagi kami hanya melihat awan, sedang kau mengarungi langit kami hanya sebatas menggenggam buih sedang kau telah sampai di kedalaman samudera
alangkah jauh jarak yang membentang tapi kami sangat merasa dekat denganmu kami sangat mengenalmu meski belum pernah bertatap muka pendengaran kami sangat mengenali suaramu meski belum sekalipun berbincang denganmu
ya, Allah air mata kami merembes lalu jatuh di sajadah di antara sujud ke sujud dari musala di pinggang bukit dari masjid agung di jantung kota dari gubuk di tepi kali dari istana penuh cahaya
berjuta hati berdetak untukmu, mendoakanmu berjuta nafas melafaskan alfatihah untukmu hanya untukmu hanya untuk belahan jiwamu
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.