Ajakan mematikan lampu itu dituturkan Nyoman Iswarayoga, dengan penuh kesantunan. Bukan dengan suara yang meledak-ledak, tapi dengan intonasi yang menyentuh. Ia kerap menundukkan kepala, sebagai pertanda, betapa sungguh-sungguhnya ajakan tersebut. ”Pola konsumsi energi kita sehari-hari, sudah menggerogoti alam. Kalau kita tidak berubah dari sekarang, fenomena perubahan iklim akan menyulitkan kita,” ungkap Nyoman Iswarayoga lebih lanjut, pada Selasa (15/03/2016) sore, di Bangsal Sri Manganti, Kraton Yogyakarta. Sore itu, Nyoman Iswarayoga duduk di tengah dua sosok istimewa. Di sebelah kanannya, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan di sebelah kirinya, GKR Hayu (Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton Yogyakarta), putri ke-4 Sri Sultan.
KEMBALI KE ARTIKEL