Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)
Bank Central Asia (BCA) KCU Jogja mengucurkan kredit Rp 25 miliar untuk pedagang Pasar Beringharjo. Ada 8.000-an lebih pedagang kelas UKM yang siap dirangkul di sana. Dinas Pengelolaan Pasar Jogja menjembatani proses hingga eksekusi marketing.
Potensi Market, Potensi Resiko
Sabar Purnomo pada dasarnya memang pengelola bank yang sabar. Sebagai Kepala BCA KCU Jogja, ia sudah agak lama membidik para pedagang Pasar Beringharjo untuk dijadikan nasabah. Ia paham bahwa Beringharjo adalah salah satu ikon Jogja. Pengunjung pasar itu bukan hanya wisatawan domestik tapi juga para pelancong dari mancanegara, karena Jogja merupakan destinasi favorit wisatawan.
Di Beringharjo, ada ribuan pengrajin yang sekaligus berperan sebagai pedagang. Itu adalah potensi market yang gemuk. Sabar Purnomo membidik mereka. Di sisi lain, para pedagang Beringharjo juga membidik perbankan untuk mendapatkan kucuran kredit demi perkembangan usaha mereka. Artinya, kedua pihak sadar bahwa mereka saling membidik karena saling membutuhkan.
Pedagang di sana menyadari bahwa mereka berada di kategori usaha kecil menengah (UKM), yang tak mudah bisa berurusan dengan bank. Selain karena masalah jaminan untuk dijadikan agunan, pengalaman mereka yang terkait dengan bank pun minim. Sebagai pengelola bank, Sabar Purnomo juga menyadari hal tersebut. Dalam hal ini, ia melihat besarnya potensi market berdampingan dengan besarnya potensi resiko, bila terjadi kemacetan pada cicilan kredit kelak.