I learnt a lesson today. A very good one. I think it would be good if I can share it for everyone. Beberapa hari ini saya sedang berada dalam kegelisahan dan kekalutan pikiran yang sempat membuat hari-hari saya suram. Sempat juga membuat beberapa sahabat saya cemas akan perubahan sikap saya. Meski saya katakan bahwa saya akan baik-baik saja setelah saya berhasil mengatasi persoalan yang saya alami, tetap saja ada sahabat yang merasa kehilangan. Betapa beruntungnya saya memiliki sahabat yang senantiasa mengisi hari-hari saya. Bahkan Rati mengirim bunga mawar merah kesukaan saya karena ia tahu, dalam kondisi seperti itu, saya biasanya tak ingin bicara pada siapa pun. Anyhow, persoalan saya kali ini memang terasa berat. Tetapi sebuah tepukan dan pelukan hangat dari seorang sahabat saya yang lain, Dr. Zen, telah sedikit menghibur saya. Kami tak bicara banyak soal masalah saya. Tetapi lebih kepada hal-hal yang sifatnya filosofis. Saat itu pula saya menyadari satu hal, saya tak boleh menyerah! Ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Daniel Defoe,
“The soul is placed in the body like a rough diamond, and must be polished, or the luster of it will never appear”. Jiwa saya saat itu sedang terluka dihantam oleh sesuatu yang keras dan menyakitkan. Tetapi jika saya melihatnya sebagai suatu proses pembentukan mental ke arah yang lebih baik, maka itu adalah suatu tempaan yang jitu untuk membuat kilau kekuatan itu memancar lebih terang lagi. Bagaikan sebongkah berlian kasar yang masih butuh lebih banyak gosokan, jiwa kita butuh belajar hal-hal baru untuk membuatnya lebih baik. Sebuah berlian yang masih kasar, tak akan mampu memancarkan kemilaunya dengan indah jika tak melalui proses penggosokan yang terus menerus dari segala sisinya. Saat masalah datang dalam hidup saya, yang harus saya lakukan adalah mengumpamakannya seperti sebuah gosokan di salah satu bidang dari berlian itu. Saat gosokan itu dilakukan pada sebuah bidang, saya akan mulai belajar mengatakan pada diri saya
“Fuck the obstacles, get them away from me!” and then saya akan bisa melangkah lebih jauh lagi. Tak akan ada habisnya persoalan selama kita masih bernafas. Setiap orang akan melalui masa-masa di mana ia berada dalam kesulitan dan mengambil jalan yang dianggapnya paling baik. Tetapi jalan tercepat biasanya belum tentu yang terbaik, dan banyaknya tempaan yang akan menguji mental kita akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan siap menghadapi ujian-ujian baru. That lovely best friend of mine said,
“If there’s someone who like to bury herself somewhere with her anger and never give good things to the people, it’s her business. But not you. You are a diamond, you spread your luster beautifully to the people around you. Whenever you have something, you shared them with the people heartily. And when your time comes to be polished, don’t give up, because at the end, you will be a beautiful diamond in everyone’s heart.” Kalimat-kalimat itu menancap begitu dalam di hati saya. Seakan menyadarkan saya untuk segera bangkit dan meraih kembali sesuatu yang paling berharga dalam hidup saya yang hampir saja saya lepaskan. Thank you, my dear friends. I’m back! And ow, by the way, the best part that I loved so much from our conversation was, whenever my time comes again to be polished, I just need to practice saying
“Fuck these dirt! I don’t need them!” and move on! :) Cheers,
Risa Amrikasari
KEMBALI KE ARTIKEL