Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Edukasi Hukum pada Masyarakat dengan Cara Menyenangkan!

9 Oktober 2010   03:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:35 70 0
"To be successful, you have to be able to relate to people; they have to be satisfied with your personality to be able to do business with you and to build a relationship with mutual trust." --George Ross Talk show ke 3 Good Lawyer 2 Sabtu, 14 Agustus 2010 memang tak bisa saya pungkiri adalah salah satu dari sekian talk show sukses yang kami adakan sepanjang Road Show kami sejak Good Lawyer 1. Kesuksesan bukan saja terlihat dari banyaknya peserta yang hadir, tetapi juga antusiasme pengunjung yang begitu bersemangat saat dialog interaktif dilakukan. Seperti biasa, saya selalu tidak ingin melakukan  cara-cara yang biasa dalam acara bedah buku. Everyone can call it 'bedah buku' but I prefer to call it 'Dialog Interaktif'. Ini talk show kedua di mana kami mempergunakan 'theatrical reading' sebagai cara untuk menyampaikan kepada pengunjung betapa menariknya cerita-cerita di dalam buku GL 2. Selain itu, membacakan dialog-dialog antar tokoh yang menyangkut kasus hukum akan mempermudah para pendengarnya untuk memahami suatu kasus hukum yang diangkat. Itu terbukti dengan banyaknya pengunjung yang mengacungkan jari untuk menjawab pertanyaan quiz yang diberikan sesaat setelah pendialogan selesai. Ini memang sebuah percobaan yang sedang saya lakukan.Saya mencoba mengamati apakah misi saya dalam buku GL ini benar-benar akan sampai kepada pembacanya. Terus terang, sampai saat ini saya masih berusaha mencari format lain lagi untuk membuat sebuah acara 'bedah buku' menjadi acara yang lebih menarik ketimbang pengunjung disuruh mendengarkan ocehan penulis tanpa melibatkan pembaca atau pengunjung secara aktif berpartisipasi menyalurkan aspirasi mereka. Pengunjung talk show kali ini benar-benar tak terduga banyaknya. Ternyata banyak juga rekan-rekan dari Jakarta yang begitu antusias datang ke acara kami meski mereka sedang berpuasa. Teman-teman dari kantor saya dan juga rekan-rekan Permahi, ternyata membuat suasana dialog interaktif begitu dinamis. Demikian juga para pengunjung yang berasal dari Bandung sendiri. Waktu1,5 jam ternyata terasa begitu singkat untuk bisa memenuhi semua rasa ingin tahu pengunjung yang masih ingin bertanya. Seseorang yang beberapa waktu lalu pernah  berkali-kali 'pamer' di status facebook saya bilang mau mengkritik buku GL 2 saat kami talk show di Bandung? Hehehe... Sama sekali tak tampak! See? I told you. Walk your talk instead of talking your walk! Saya akan selalu menghargai orang-orang yang memegang janjinya, bahkan saat seseorang berjanji akan mengkritik saya! Ada satu hal yang sempat membuat saya terharu saat Mbak Eni, salah seorang senior di Permahi Jakarta menyampaikan pada saya sebuah cerita :"Mbak Risa, rekan-rekan Permahi yang ikut PPO lalu, begitu diberitahu bahwa Mbak Risa ada acara ini langsung pada mau ikut lho ke Bandung!"-- waah... Saya benar-benar tak menyangka. Jika itu memang yang terjadi, rasanya saya berhutang budi pada banyak orang di hari itu. Urutan dan detail talk show telah diceritakan dengan lengkap oleh Nina di reportasenya. Di sini saya hanya ingin menuliskan kembali, betapa beruntungnya saya memiliki banyak teman yang begitu mendukung saya hingga acara Bandung bisa berjalan dengan sukses. Sejak jauh hari, saya sudah berkoordinasi dengan Rati dan Meity untuk menangani urusan mempersiapkan hidangan buka puasa ini. Dan kedua sahabat saya ini, plus Nenny pada hari H, dengan sigap mempersiapkan hidangan tersebut di hari talk show. Demikian juga di saat makan malam. Kami membuat reservasi 20 kursi sebelumnya. Itupun kami pikir akan berlebih. Ternyata di hari talk show, hampir 40 orang yang memenuhi rumah makan Nyonya Rumah. Bisa dibayangkan berapa banyak jumlah peserta dialog interaktif hari itu di luar rombongan Jakarta kan? Dan semua itu tentu saja karena hubungan baik! Saya yakin mereka tak akan mau datang kalau tak merasa punya ikatan emosional yang kuat pada saya ataupun pada rekan yang mengajak mereka! Dan saya bersyukur sekali mendapat teman-teman mahasiswa baru dari Bandung. Bahkan rekan-rekan Permahi yang datang tak hanya dari cabang Jakarta, tetapi Permahi Bandung, Batam, Riau,dan Lampung, yang sedang berada di Bandung juga turut hadir di acara kemarin.Wasn't it amazing? Salah seorang sahabat baru saya di facebook juga hadir. Sierly Natalia. Sebelumnya saya melihat perempuan cantik ini berdiri di dekat penonton dan tak berpindah. Meski sudah beberapa saat, ia tetap berada di sana. Kursi memang terisi penuh di ruang yang tak seberapa besar di TGA itu. Sampai akhirnya saya minta bantuan pihak TGA untuk mencarikan tempat duduk untuknya. Ini yang saya maksud dengan hubungan personal yang baik. "To be successful, you have to be able to relate to people; they have to be satisfied with your personality." Tentu saja saya menghargai komitmen seperti ini. Meski ia hanya mengenal saya lewat facebook, tapi ia percaya untuk datang menemui saya di hari talk show. Dan ini pula yang terjadi pada sahabat-sahabat saya sebelummnya. Salah satu sahabat yang saya temukan di Bandung dulu adalah 'Meity', dan perempuan cantik inilah yang justru begitu bahagia saat acara talkshow dan makan malam sukses dilaksanakan. Binar indah ketulusan itu terpancar kuat di matanya. Hal-hal seperti ini yang membuat saya tak bisa tinggal diam di saat ada anggota RHW yang melempem. And I speak, only if I care. Sebagai individu dewasa, komitmen dan tanggung jawab adalah bagian dari pembentukan diri. You are what you do. Dan bagusnya adalah, ketika Nina cepat sadar akan tanggung jawab dan perannya di acara ini, ia telah menunjukkan kualitas dirinya. Dan, ijinkanlah sekali lagi saya mengucapkan terima kasih pada semua sahabat yang telah memberikan sumbangan pikiran, tenaga, dan waktunya untuk saya. It won't be a success without all of you, guys! O ya, ada cerita lucu saat perjalanan pulang. Supir Mas Dwi yang malam itu ikut bergabung satuu meja dengan saya dan rekan-rekan Permahi saat makan malam, bertanya dengan lugu pada Mas Dwi, "Perasaan setiap meeting Permahi saya bolak-balik nganter Pak Dwi ke Minangkabau, Mbak Risa cuma lewat-lewat aja nggak pernah ikut turun. Kok tadi yang rapat sama Permahi malah Mbak Risa?" Mas Dwi dan saya tertawa mendengar pertanyaan polos itu. "Ooo... Tadi Pendi barengan makannya ya?" tanya Mas Dwi. "Iyaaa... Kan saya liat pada semangat banget rapatnya sambil makan!" katanya berusaha meyakinkan bahwa ia menyaksikan sendiri. Well yes, we have something to do in October. Just wait and see! ;) Thank you so much, everyone. Indeed, it's a mutual trust!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun