Beliau kami mengenangnya sebagai orang yang sangat taat kepada sang khaliq dan karena perjuangan dan jerih payah beliau kami generasi ke – 2 bisa mengenyam pendidikan disaat lingkungan sekitar kami belum faham arti pentingnya menuntut ilmu. Padahal hanya dengan ilmu kita bisa keluar dari rantai kemiskinan. Ketika beliau masih ada, kami keluarga terbiasa dengan suara mengajinya (Baca Al-Qur’an) di pagi hari dan sore hari, menurut dokter yang membuat beliau di usia 96 Tahun tidak mengalami pikun atau lupa akan masa lalu. Bahkan disaat beliau sakit, akan sangat bersemangat bercerita pengalamannya naik haji di tahun 2011 yang lalu.