Dalam pertunjukan yang diberi judul "Napak Bumi Ngayuh Kahyangan", Prof. Agus Purwantoro menggunakan wayang godhong. Pertunjukan ini bukan sekadar hiburan semata, tetapi juga menjadi sarana edukasi yang efektif. Goespoer menggambarkan perjuangan karakter-karakter wayang dalam menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. Pesan-pesan lingkungan seperti pentingnya menjaga kebersihan sungai, memelihara keanekaragaman hayati, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai disampaikan dengan cara yang menarik dan menghibur. Melalui dialog dan cerita yang disampaikan, penonton diajak untuk merenung dan mengintrospeksi peran mereka dalam menjaga dan melindungi lingkungan sekitar.
Pentas wayang godhong ini berhasil menarik perhatian berbagai kalangan. Akademisi dan peneliti lingkungan hidup terpesona dengan cara Goespoer menyampaikan pesan-pesan lingkungan yang kompleks melalui seni wayang yang khas. Para pejabat di tingkat pemerintahan juga hadir untuk memberikan dukungan terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup. Masyarakat umum, terutama anak-anak, juga berbondong-bondong menyaksikan pertunjukan ini, karena mereka dapat belajar sambil bermain dan menikmati keindahan budaya Indonesia.
"Ritual para leluhur sebagai sarana komunikasi dan dialektika antara manusia dengan alam" papar Goespoer (5/6).
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia "Napak Bumi Ngayuh Kahyangan" ini memberikan inspirasi dan memberikan dorongan untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup. Pesan-pesan yang disampaikan dalam pertunjukan ini mengajak kita untuk lebih peduli terhadap alam sekitar, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan mengambil tindakan nyata untuk keberlanjutan planet ini.
Kehadiran Goespoer dan pertunjukan wayang godhongnya di Tol Kahyangan, Magelang, menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi alat yang efektif dalam penyampaian pesan-pesan lingkungan. Melalui keunikan pertunjukan ini, masyarakat diajak untuk lebih memahami pentingnya menjaga kelestarian alam dan mengambil tindakan nyata untuk melestarikan bumi kita.
Semoga peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia "Napak Bumi Ngayuh Kahyangan" ini dapat terus menginspirasi masyarakat untuk menjaga dan melindungi lingkungan hidup. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga keberlanjutan planet ini, agar anak cucu kita juga dapat menikmati keajaiban alam yang kita wariskan.
Isnawati, mahasiswa Seni Murni FSRD UNS