Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

mereka adalah pahlawan kita..

6 Januari 2011   06:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:54 159 1
maksud pahlawan disini bukan pahlawan yang dahulu melawan penjajah negara , namun yang saya maksud adalah pahlawan dari kaum marjinal, mereka yang selalu ada untuk kita sehari-hari. Kehidupan mereka, kaum marginal bukanlah keinginan mereka untuk masuk dalam wilayah pertarungan hidup yang keras itu.

Kaum Marginal

sebagai contoh :

1. Petugas kebersihan lingkungan

petugas kebersihan lingkungan mayoritas diremehkan dan sebagainya. pada kenyataannya setiap hari, mereka adalah pahlawan yang perduli akan kebersihan, mereka tidak perduli akan bau busuk yang mereka hadapi setiap hari, mereka peduli akan setiap hari mengambil sampah-sampah di pemukiman masyarakat. mereka bersusah payah membawa keranjang sampah besar dibelakangnya, tidak perduli akan cuaca panas ataupun hujan deras sekalipun.di tempat TPA ( tempat pembuangan akhir ) masih ada yang memunguti sampah-sampah ,siapa tahu ada yang berguna untuk dirinya, untuk daur ulang sampah juga.

2. petugas parkir

mereka membantu kita dalam soal parkir kendaraan kita, membantu kita saat menyeberang jalan pula, dengan otomatis mereka pun juga menjaga kendaraan kita saat parkir, resiko petugas parkir pun besar, menjaga kendaraan dari tangan jahil,mereka mempunyai khas membawa peluit dan rompi. besarnya jasa petugas parkir, kadang kita meremehkan pekerjaan mereka.

3.petani – nelayan

saya bangga dengan mereka, pekerjaan mereka. mereka menyelamatkan kita,dengan hasil pertanian dan kelautan yang melimpah dari Allah swt melalui mereka, kita dapat makan yang bergizi. namun mengapa mereka mendapat upah sedikit? dimana mereka seharusnya mendapat uang yang sesuai dengan kerasnya pekerjaan itu, dilihat dari ketelatenan mereka merawat hasil pertanian,belum resiko gagal panen akibat hama, musim yang tidak menentu, irigasi tidak lancar akibat kekeringan, banjir karena curah hujan tinggi. nelayan dalam kenyataan juga seperti itu, harus bekerja dimalam hari dimana yang lain tertidur lelap, resiko badai di laut tengah malam, nyawa mereka pertaruhkan untuk sesuap nasi untuk mereka, upah tidak sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. apa yang seharusnya kita lakukan?

Kehidupan mereka, kaum marginal bukanlah keinginan mereka untuk masuk dalam wilayah pertarungan hidup yang keras itu. mereka ingin seperti kita, mudah mendapatkan uang, namun mungkin itu jalan yang mereka harus lalui. sebaiknya kita bercermin lewat mereka, merasakan kerasnya hidup,selalu tabah dan sabar walaupun keterpaksaan, kita harus lebih hemat terhadap manajemen keuangan, kita masih bisa membeli ini itu, tapi lihatlah mereka, belum seberuntung kita untuk sesuap nasi.

Mereka telah terbiasa hidup pahit, sehingga kepahitan tak mereka lagi alami yang sangat. Dalam realitas keseharian, mereka juga memiliki senyum, canda bahwa kepuasan yang jarang mungkin kita rasakan.
semoga kita bisa mengambil hikmah dari para pahlawan kita dan jangan pula meremehkan mereka.



tetap semangat saudara-saudaraku, kita semua sama..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun