Banjir, sebagai bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, khususnya pada musim hujan, dapat menimbulkan dampak serius baik dari segi materi, kesehatan, maupun jiwa bagi penduduk yang terdampak. Kota Samarinda mengalami peristiwa banjir terbesarnya pada tahun 1998, di mana Sungai Karang Mumus, yang merupakan saluran drainase utama kota dan bermuara di Sungai Mahakam, mengalami penurunan kapasitas. Akibatnya, selama musim hujan, seringkali terjadi luapan air yang menyebabkan banjir. Hingga saat ini, setiap kali hujan turun selama 2 hingga 4 jam, Kota Samarinda rentan tergenang air, mengakibatkan gangguan pada sebagian besar aktivitas warga dan masyarakatnya.
KEMBALI KE ARTIKEL