“Haram menyerah, waja sampai ka puting.”
(Pangeran Antasari)
Mendengar kata pahlawan, maka ingatan saya seketika tertuju pada sebuah nama. Mungkin karena doktrinasi sedari kecil dan juga ajaran dari guru Ilmu Pengetahuan Sosial saat Sekolah Dasar, jika ditanya, “Siapakah pahlawan Nasional dari Kalimantan Selatan?”, maka nama itu pasti terngiang. Tapi, entah kenapa, sampai sekarang ketika saya sudah menginjak usia kepala dua, masih saja saya belum terlalu mengenal sosok ini. Hanya karena namanya yang terpatri di salah satu universitas negeri kota Seribu Sungai, sebagai pengingat bahwa dia adalah sosok pahlawan yang “hampir” saja saya lupakan.
Untunglah, sebelum saya lupa sejarah, Kompasiana menyelenggarakan lomba menulis Pahlawan Daerah. Dan hari ini, tepat tanggal 10 November yang diperingati sebagai Hari Pahlawan, saya menuliskan sosok sejarah yang begitu banyak berkorban demi rakyat Banjar khususnya, dan bangsa Indonesia umumnya. Sebagai pengingat bagi saya sendiri bahwa janganlah menjadi sosok JASMERAH (jangan pernah melupakan sejarah).*pekikan kalimat Bung Karno
SOSOK NINGRAT YANG BERSAHAJA