Presiden Prabowo berharap dengan dukungan yang tepat akan menjadikan kopi din Indonesia dapat bersaing lebih baik di pasar global, dan dapat memenuhi kebutuhan kopi di dunia.
Di Bumi Kalimantan kopi tidak di kenal sebagai produk yang menghasilkan untuk turut memberikan kontribusi kopi di Indonesia. tidak seperti di daerah lainya seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Papua. karena tidak memiliki dataran tinggi yang menghasilkan jenis kopi robusta dan arabika.
Menurut Slamet Prayoga (Yoga) sebagai penggiat Kopi di Indonesia dan sebagai pemilik malabar mountain coffee di Pengalengan Jawa Barat, menurutnya dataran di Kalimantan mempunyai potensi kopi yang sangat besar buat memenuhi kebutuhan kopi di tingkat lokal maupun global, masih menurut Yoga di dataran bumi Kalimantan sangat banyak di Jumpai petani kopi jenis liberika dan bahkan sudah ada yang hidup puluhan tahun, artinya kopi selain jenis robusta dan arabika terdapat jenis kopi liberika yang bisa di kembangan sebagai produk kopi yang dapat bersaing dengan jenis lainya.
Berdasarkan pendalaman kopi di Kalimantan yang pernah di kunjunginya, Penanaman kopi sudah dilakukan sejak 1962 di Linggang Melapih cukup banyak dijumpai tanaman kopi yang berumur tua, diperkirakan dibawa oleh orang-orang dari jawa yang dikirim di sekitar Linggang Bigung pada tahun 1962, saya pernah ngobrol dengan mereka pada tahun 1984 dan atau dibawa oleh para misionaris.
Kopi Liberika di Kecamatan Sepaku di hadir sejak Transmigrasi tahun 1977, di bawah oleh salah satu peserta dari Pacitan yang saat ini di kembangkan oleh Suyanto di Desa Tengin Baru, begitu juga banyak dijumpai tanaman kopi di pemukiman transmigrasi mulai dari L1 sampai dengan Sebulu di Kabupaten Kutai Kertanegera juga menanam sejak transmigrasi pada tahun 1982.