Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Psikoedukasi Bahaya Miras bagi Remaja Menggunakan Model Informasi

23 Desember 2021   09:50 Diperbarui: 23 Desember 2021   11:55 98 1
Pada masa kini, pergaulan remaja semakin tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Banyak sekali kasus atau permasalahan tentang remaja yang meninggal akibat MIRAS, remaja yang membolos sekolah ternyata mabuk MIRAS dengan temannya, remaja melakukan kekerasan kepada orang tua karena dalam keadaan mabuk, dan lain sebagainya. Hal tersebut sedang marak terjadi di kalangan masyarakat.

Apabila membahas MIRAS maka banyak sekali efek negatif yang bisa terjadi, contohnya kehilangan kesadaran, muka menjadi lebam, mata merah, perkataan yang tidak tertata, emosi tidak terkontrol. Selain itu, MIRAS bisa menghilangkan kendali individu terhadap dirinya, bisa saja ketika seorang hilang kesadaran dia juga menggunakan narkoba dan hal negatif lainnya. Oleh karena itu perlu diberikannya pemahaman dan pengetahuan mengenai bahaya MIRAS. Terutama dilakukan melalui ranah pendidikan menggunakan psikoedukasi model informasi  yang bisa meningkatkan kesadaran remaja.

Psikoedukasi sendiri merupakan tindakan yang diberikan oleh profesional mengenai informasi permasalahan yang dapat ditangani kepada kelompok atau individu. Pada psikoedukasi terjadi pertukaran pendapat dan proses sosialisasi antara tenaga profesional dengan individu atau kelompok. Pada ranah pendidikan tenaga profesional contohnya adalah guru BK, yang dapat mendidik peserta didik dengan cara melaksanakan bimbingan klasikal (sosialsisasi) mengenai "BAHAYA MIRAS". Karena, peserta didik atau remaja bisa mengenal MIRAS dari lingkungan pertemanannya, semakin individu mempunyai banyak teman dan bergantian terus maka semakin mudah mereka mengenal hal negatif yang bisa disebut pergaulan bebas. Setidaknya dengan psikoedukasi model informasi bisa meminimalisir terjadinya penyalahgunaan alkohol.

REFERENSI :
Nurbiyati, Titik. 2014. SOSIALISASI BAHAYA MINUMAN KERAS BAGI REMAJA. Yogyakarta

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun