Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Donizar: Kondisi Pasaman Saat Ini Memprihatinkan, tetapi Berada di Tangan yang Tepat

23 Mei 2021   14:37 Diperbarui: 23 Mei 2021   14:42 587 1

Donizar, seorang Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat mengaku melihat kondisi Kabupaten  Pasaman saat ini memprihatinkan. Pemerintah Kabupaten Pasaman, yang baru saja melaksanakan pergantian kepemimpinan ini mengalami penurunan posisi yang drastis. Tadinya, Pasaman menduduki peringkat 4 (empat) kabupaten terbaik se-Nasional. Namun, faktanya setahun belakang Pasaman anjlok. 

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumatra Barat sekaligus Ketua Fraksi PKB di DPRD Provinsi Sumbar menuturkan bahwa Pasaman sedang mengalami kondisi dimana keuangannya kacau dan kepala daerah belum bisa mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kemaslahatan umat.

Salah satu penyebabnya adalah Benny Utama, selaku Bupati Pasaman yang baru terpilih, mempunyai kebijakan populer yaitu untuk penambahan tenaga kerja kontrak. Ketika kampanye beliau sempat berjanji untuk membuka lapangan kerja, kebijakan ini merupakan salah satu perwujudan dari janji kampanye ini. Namun disisi lain, dengan menambah tenaga kerja ini, maka akan menjadi masalah beban APBD karena akan memakan banyak dana untuk gaji dan tunjangan mereka.

Donizar mengumpamakan hal ini dengan analogi berikut,  "Ketika tenaga kerja banyak, tentunya belanja daerah akan banyak keluar. Ketika kebutuhan banyak sedangkan uang yang akan dibelanjakan kurang. Belanja pegawai lebih banyak dibanding biaya publik.  Begitulah keadaan Pasaman sekarang. Bisa dibilang, kondisi Pasaman saat ini berada pada posisi yang memprihatinkan."

Lalu, hal apa yang harus difokuskan dan diprioritaskan oleh Pemda Pasaman  terlebih dahulu? Menurut Donizar, hal pertama yang perlu dibenahi adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). "Dalam kebijakan lama OPD bisa diganti 6 (enam) bulan setelah pelantikan, merampingkan kembali OPD ini. Membuat sinergi kerja antara satu dinas dengan dinas lain dengan mementingkan output yang diberikan kepada publik. Melakukan evaluasi kerja pada tenaga kerja mengeluarkan regulasi," tambahnya.

Selain itu, Pemerintah daerah juga perlu menengok dan berpedoman pada hasil Musrenbang kabupaten dan kecamatan. Hal ini dilakukan dengan tujuan melihat dan menentukan mana skala prioritas yang ada. "Jangan sampai tumpang tindih, memerlukan konsolidasi dan sinergitas antara DPRD Pasaman, Provinsi dan Pusat. Logikanya, Pasaman tidak hanya mengandalkan uang satu triliun dari APBD saja. Tetapi bisa mengendalikan APBD provinsi dan APBN Pusat.  Kepala daerah harus piawai mengelola dana itu," ucap Donizar. 

"Tapi, setelah itu adalah utang kalian sebagai pemuda. Karena perlu campur tangan generasi muda, sama-sama menjaring dan memantau siapa yang rasanya mampu melakukan hal yang sama dilakukan oleh Pak Benny dan bupati lainnya. Kalian harus ikut andil sebagai pemuda. Saat ini Pasaman berada di tangan Pak Benny, saya yakin dan optimis, Pak Benny adalah orang yang tepat." pungkas Donizar berharap pada pemuda Pasaman sebagai penerus tonggak kepemimpinan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun