Namun sektor jasa lain tetaplah berjalan seperti biasa karena toko-toko di sepanjang Malioboro dipersilakan untuk buka. Meski begitu mereka diwajibkan untuk memutar lagu gending-gending Jawa. Sehingga dalam sehari di Malioboro akan terasa suasana budaya tradisi Yogyakarta.
Aksi ini yang berlangsung sejak pagi hingga petang ini merupakan bentuk luapan kegembiraan mereka sebagai bagian dari warga masyarakat Yogyakarta yang istimewa.
Sebagai wujud syukur mangayubagyo pelantikan gubernur dan wakil gubernur ini pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB komunitas Malioboro juga akan menggelar tumpengan di sepanjang jalan Malioboro. Tumpengan merupakan bentuk tradisi budaya lokal sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan. Rencananya akan tersedia 100 buah tumpeng untuk dahar kembul (dimakan bersama). Dan uniknya mereka sepakat akan mengenakan busana adat Jawa.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Komunitas Malioboro (LPKKM), Rudiarto menjelaskan ”Aksi ini merupakan bentuk wujud syukur kita kepada Tuhan atas berlangsungnya pelantikan Gubernur dan Wagub DIY sekaligus merayakan HUT Kota Jogja ke-256.”