Aku tersenyum, melihat tingkahnya seperti serba salah karena panggilanku padanya. "Tofik" aku mengulangi panggilanku. Dia masih tersipu malu, Â menggaruk rambutnya yang hitam. Â Kakinya digerak-gerakan sehingga suaranya terdengar menggema di seluruh ruangan. Â Dia menggigit bibirnya. Â Aura ketakutan menyelimutinya. Aku tersenyum lembut padanya.
"Iya, Bu" mulutnya mengeluarkan suara gemetar. Â Layaknya orang yang berbuat salah, Tofik pun seperti merasakannya. Pipinya yang putih menjadi merah karena malu atas perbuatannya. Bercanda saat pembelajaran, membuat kegaduhan sehingga mengganggu temannya. Panggilanku membuatnya diam membisu tak bergeming.