Setiap suku memiliki bahasa dan budaya yang berbeda beda yang mengatur setiap kehidupan masyarakat salah satunya Suku Gayo yang terdapat di Provinsi paling ujung pulau sumatra. Aceh.
Di Era globalisasi saat ini arus informasi seakan akan sulit dibendung merambah dalam lini kehidupan kita, setiap detik informasi datang kepada kita. Namun imformasi tersebut sebagian belum tentu kebenarannya dan sumbernya sehingga kita terjebak dalam kebodohan.
Untuk menyikapi hal tersebut jauh sebelum datang era globalisasi saat ini, leluhur kita telah menanamkan kepada generasinya untuk menangkal informasi yang belum jelas sumbernya atau dalam istilah saat ini lebih dikenal dengan kata hoaks.
Bagi suku Gayo tentu tak asing bahasa falsafah ini. "Engon sareh panang nyata, amatmu tubuh pangan murasa (dilihat terlebih dahulu dengan jelas dan nyata, dipegang dan dirasa ".
Jika dikaji dalam ilmu komunikasi makna dari falsafah tersebut, suatu kebenaran berita apa yang dilihat belum tentu kebenarannya dan apa yang didengar juga belum menjamin kebenarannya, namun bagi pembawa imformasi dan menerima informasi lebih di tekankan dan jeli mengenai keakuratnya, atau dalam istilah yang populer chek in ricek untuk menentukan kebenaran informasi tersebut.
Pun demikian dalam Alquran juga dijelaskan seperti yang terdapat dalam Quran surat Alhujarat 6. Jika seseorang fasik datang kepadamu membawa suatu berita maka telitilah kebenarnya, agar kamu tidak mencelakan suatu kaum karna kecerobohanmu yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu.