Memandikan raja (Geucik) beserta ibu geucik ke sungai (Aunen) biasanya di lakukan pada 1, 2 hingga 3 Syawal.
Seperti yang dilakukan Pada 2 Syawal 1443 H atau bertepatan 3 Mei 2022. yang di laksanakan oleh masyarakat Desa Loot Kecamatan Lokop serbejadi, Aceh timur ungkapkan Ajudan S.Pd warga setempat.
Kali ini Reje (Geucik) loot Atas Nama Nasrudin. Prosesi munirin reje ini di lakukan pada pagi hari, setelah raja dan pemaisuri di lengkapi baju adat gayo, kemudian berangkat menuju sungai terdekat di iringi warga baik itu tua, muda, anak anak ungkap Ajudan.
Dan setelah sampai di sungai reje dan permaisuri di mandikan dan di lakukan peusejuk (tepung tawar). Pada prosesi hajatan ini di iringi canang dan gong serta gema suara takbir sebutnya.
Sementara berdasarkan keterangan tokok adat setempat, Ismail Aman Rahma. Esensi dari Tradisi munirin reje sebagai bentuk kemulian dari rakyat kepada sang raja sebagaimana di ketahui (Mulie ni reje sikarna rakyat, dan mulia ni rakyat sikarna reje ). Mulia nya pemimpin karna rakyat dan mulia nya rakyat karna pemimpin.