Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Pemetik Cengkeh di Kaki Latimojong

11 Agustus 2014   07:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:52 2011 4
Mentari pagi memancarkan sinarnya dari ufuk timur, kicuan burung ikut menghiasai sejuknya pagi dengan hembusan udara yang bersih. Di jalan bebatuan motor-motor lalu lalang dengan suara yang kencang. Mengisi liburan lebaran, pagi itu kami ingin menuntaskan keinginan kami memetik cengkeh. Perjalanan lumayan jauh, dengan motor matik yang masih baru. Kami melaju kendaraan kami tanpa macet, disamping kanan kiri jalanan pohon dan hamparan sawah menemani perjalanan kami. Tidak jarang kami berpapasan dengan para pemetik cengkeh, kami tidak melihat kebun kakao yang dulu primadona.

Bulan Juli sampai Agustus adalah bulan madu petani cengkeh. Setahun sekali para petani bisa menikmati kuncup-kuncup cengkeh merekah, memetik dan menjualnya. Perjalanan dengan motor berakhir diujung desa, karena kebun cengkeh berada diatas kaki gunung dan menyebrang sungai motor tidak bisa menemani perjlaanan kami berikutnya. Hanya sekitar 5 menit jalan kaki menyebrangi sungai kecil kami sampai di hamparan kebun cengkeh. Cengkeh milik saudara ada sekitar 100 pohon,sebagian besar masih berumur 5 tahun. Di usia 5 tahun biasanya cengkeh masih jarang berbua.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun