Ketika Muhammadiya, menjadi sasaran vokalmu yang mengandung murka, melontarkan kata “ bodoh” dengan hati yang ikhlas. Makin menunjukkan kemampuanmu yang kolomnis sensitif. Bukan saja Muhammadiyah tidak gundah atau dongkol karena mendengar kicaumu itu. Tetapi justru warga Muhammadiyah tidak perduli seperti apa lidahmu mengurai kata memorial antagonisme.
KEMBALI KE ARTIKEL