Rasa nya kalau di Indonesia tentu ini adalah kerja yang melelahkan. Namun tidak di Australia.
Mungkin karena penduduknya tidak banyak , semua peralatan sudah canggih dan petugasnya serius bekerja.
Mula-2 saya datang kekantor Medicare, ambil no, tunggu beberapa menit dan dipanggil . Tanpa kebanyak bla, bla, lansung lihat pasport , dia lansung key in beberapa dari pertanyaannya. Dan selesai. Dikasi struk , kayak struk ATM, no Medicare dan sebagai pengganti kartu. Kartu dikirim pakai pos, beberapa minggu kemudian. Tidak sampai sepuluh menit.
Buka rekening bank. Salah satu persyaratan Medicare saya harus punya rekening Bank. Begitu sampai didalam bank ( kebetulan digedung yang sama ) , saya disambut oleh petugas yang ramah, me-key in semua keperluan saya di iPadnya. Tidak lama saya dipanggil petugas. Biasa minta pasport , discan dan data lansung di key ini di komputer. Setor AUD 100. Sudah jadi. Mana buku banknya ? .
Rupanya buka bank sudah tidak ada lagi dan tiga hari kemudian kartu bank datang. Siap dipakai. HP pun siap dengan mobile banking.
Juga tidak sampai sepuluh menit.
Di Counsil .
Disini saya perlu untuk dapat kartu Senior Card. Dengan kartu itu banyak sekali kemudahan, umpama naik public transport, train, bus , ferry hanya bayar Aud 2.5 perhari , boleh kemana saja. Kemudian dibeberapa tempat dapat discount, umpama kolam renang , kopi di McD dll.
Sebenarnya harus isi formulir dan kirim perpos, tapi karena mereka tidak mau report saya dihubungkan pertelepon dengan petugasnya didalam. Semua pertanyaan pertelepon. Dan selesai , jadi waktu terhemat karena tidak pakai pos.
Ya disini mungkin juga sepuluh menit, seminggu kemudian kartunya sampai lewat pos.
Kantor penterjemah resmi untuk SIM.
Disini cuma 5 menit. SIM discannya, bayar dan tunggu terjemahannya diposkan kerumah.
Begitu juga di Konjen RI , setelah di key in data dikomputer paspor lansung ditulis alamat baru.
Sebenarnya semua dalam waktu sehari bisa selesai, apalagi hampir tidak ada kemacetan lalulintas jadi semua bisa diprediksi.
Hanya satu saya yang agak kecewa. Hampir setiap tempat , kalau ada data yang harus diisi melalui internet, selalu petugas mengatakan, " karena ini harus pakai internet, nanti minta tolong pada anak kamu yang ngerti " , termasuk juga petugas Konjen berkata demikian dengan sopannya.
Wah , dia kira setiap orang tua " Gaptek " dan satu lagi mereka sengaja berbahasa Inggeris pelan-2 biar saya bisa menangkap.
Dan sebagai reportase tambahan, setiap ketemu orang Indonesia selalu dianggap saya ini Padang tembak lansung . Selalu heran kok berani datang sendiri, sudah tua jalan sendiri, bagaimana menjawabnya waktu ditanya di Immirgrasi ?.
Lain ladang laing belalangnya.