Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Artikel Utama

Mengapa Pembunuhan Kennedy Tak Pernah Terungkap?

16 April 2014   13:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:37 3279 3

Siapakah yang melakukan pembunuhan terhadap Presiden John F. Kennedy (JFK, 1963). Pada tahun 1981 G. Robert Blakey (dengan Richard Billings) menerbitkan sebuah buku dengan judul “The Plot to Kill the President.” Buku ini diterbitkan kembali pada tahun 1993 dengan judul “Fatal Hour: The Assassination of President Kennedy by Organized Crime.

Blakey berada dalam posisi yang baik untuk menulis sebuah buku tentang pembunuhan karena ia pernah menjabat sebagai kepala penasihat dan direktur staf Panitia DPR untuk Penyelidikan Pembunuhan tahun 1977-1979. Karena itu ia berada dalam posisi yang baik untuk memeriksa semua bukti yang tersedia.

Peranan Carl Oglesby (yang menjadi tersangka dan kemudian bunuh diri dalam tahanan sebelum diadili)oleh Blakey dan Billingsdigambarkan sebagai berikut.

Oswald sendiri tidak menembak dan membunuh JFK, sebagaimana hasil penyelidikan Komisi Warren yang dibentuk tidak lama setelah pembunuhan itu berlangsung. Terlepas dari pertanyaan dari jumlah penyerang dalam serangan itu, Oswald bertindak sebagai alat dari sebuah konspirasi yang jauh lebih besar. Konspirasi di balik Oswald itu berakar dalam kejahatan terorganisir dan secara khusus diprovokasi oleh program anti-kejahatan JFK. Secara sendiri-sendiri atau dalam beberapa kombinasi, tersangka utama adalah Carlos Marcello dan Santos Trafficante, petinggi mafia masing-masing dari New Orleans dan Tampa Mafias, dan Teamster yang menjadi pemeras James Hoffa. Masing-masing memiliki motif, cara, dan kesempatan untuk membunuh JFK.

Buku tersebut berhasil menumpuk bukti yang mendukung teori bahwa Mafia berada di balik pembunuhan itu. Meskipun ada peneliti lain yang setuju dengan Blakey, sebagian besar komunitas riset yang fokus terhadap isu JFK menolak seluruh gagasan bahwa Lee Harvey Oswald adalah bagian dari konspirasi. Mereka mengatakan bahwa rumusan-rumusan bukti yang disusun oleh Blakey“tidak dapat diandalkan.”

Ada pula yang mendukung pendapat Blakey karena percaya bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh petugas CIA, David Morales dan Carl Elmer Jenkins dan dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Rafael (Chi Chi) Quintero. Namun, orang-orang seperti John McAdams dan Gary Mack akan memiliki sedikit kesulitan dalam mempertanyakan keandalan bukti yang mendukung pemikiran ini.

McAdams, professor politik dari Marquette University dan pernah meneliti mengenai pembunuhan Presiden JFK. Ia juga mengelola laman “The Kennedy Assasination.” Sementara itu, Mack telah melakukan penelitian terhadap isu pembunuhan JFK selama 25 tahun. Ia juga menjadi konsultan ahli untuk tayangan miniseri televisi “Who Killed Kennedy?” Mack dewasa ini adalah curator sebuah museum di Dallas, Texas, yang mengoleksi banyak publikasi yang menyangkut isu pembunuhan JFK.Mack masih menjadi konsultan ahli untuk tayangan Disovery Channel dan History Channel.

Beberapa peneliti percaya bahwa jawaban atas pertanyaan tentang siapa yang membunuh JFK akan ditemukan dalam arsip CIA dan FBI. Namun, apakah mungkin dokumen tersebut akan meyakinkan McAdams dan Mack bahwa JFK dibunuh sebagai bagian dari konspirasi? Hal yang sama juga berlaku untuk orang-orang yang percaya pada ide konspirasi.

Sejumlah pengamat kemudian membandingkan dengan penyelidikan atas pembunuhan politik Sergi Kirov pada tanggal 1 Desember 1934 di Uni Soviet. Leonid Nikolayev segera ditangkap dan setelah diperiksa oleh Genrikh Yagoda ia menandatangani pernyataan yang mengatakan bahwa Gregory Zinoviev dan Kamenev Lev telah menjadi pemimpin dari konspirasi untuk membunuh Kirov.

Walter Duranty, koresponden New York Times yang berada di Moskow pada saat itu, bersedia menerima cerita ini.

Menurut Duranty, pembunuhan Kirov itu pada awalnya menunjuk motif pribadi, yang mungkin memang telah ada, namun penyelidikan menunjukkan bahwa, seperti yang biasa terjadi dalam kasus serupa,bahwa Nikolaievalat kekuasaan untuk membuka dalih adanya pengkhianatan dan politik. Persangkaan Kremlinmenyimpulkan bahwa dorongan pembunuhan itu tidak hanya mantan oposisi tetapi agen dari Nazi Gestapo (semacam polisi rahasia Jerman bentukan Hitler).

Keyakinan Kremlin diperdalam bahwa Leon Trotsky dan teman-temannya di luar negeri telah membangun sebuah organisasi anti-Stalinis dalam kerjasama erat dengan rekan-rekan mereka di Rusia, yang secara bertahap membentuk sikap ketidakpuasan dan ketidaksetiaan. Para konspirator yang sebenarnya jumlahnya relatif sedikit itu tidak ragu-ragu untuk mencari bantuan dari musuh asing dalam rangka mengkompensasi kurangnya dukungan populer di dalam negeri.

Sekedar mengingatkan bahwa Leon Trotsky (lahir 1879) termasuk penggerak revolusi Rusia tahun 1918 dan juga dikenal sebagai pemikir politik. Ia juga menjadi pendiri militer Rusia pascarevolusi. Sejak tahun 1920-an telah mulai menentang pemerintahan Joseph Stalin dan mengkritik peran birokrasi Soviet. Ia dipecat dari kepemimpinan Partai Komunis tahun 1927 dan diusir dari Soviet tahun 1929. Trostsky kemudian menjalani pengasingan di Meksiko. Tahun 1930, ia mengkritik perjanjian nonagresi yang dilakukan oleh Hitler dan Stalin.

Ia tewas ditembak oleh Ramon Mercader (agen Soviet berdarah Spanyol), yang dipercaya suruhan Stalin, di Meksiko pada 21 Agustus 1940. Hampir semua anggota keluarganya juga tewas dalam serangan terpisah. Trostsky merupakan salah satu tokoh politik yang tidak memperoleh rehabilitasi dari pemimpin Soviet Nikita Kruschev pada tahun 1950-an.

Kembali ke kasus pembunuhan Kirov. Nikolayev dieksekusi atas perintah pengadilan tetapi Zinoviev dan Kamenev, dua tokoh senior dalam pemerintahan Soviet, menolak untuk mengaku bersalah. Ya S. Agranov, wakil komisaris polisi rahasia, melapor kepada Stalin ia tidak dapat membuktikan bahwa mereka telah terlibat langsung dalam pembunuhan itu. Oleh karena itu pada Januari 1935 mereka diadili dan dihukum hanya untuk "keterlibatan moral" dalam kejahatan. Artinya, oposisi mereka telah menciptakan iklim di mana orang lain telah menghasut kekerasan. Zinoviev dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa sedangkan Kamenev sampai 5 tahun.

Pada tanggal 19 Agustus 1936, sidang kedua dimulai. Kali ini Zinoviev dan Kamenev tiba-tiba mengaku bersalah. Mereka mengakui persekutuan dengan Trostky untuk menggulingkan pemerintahan dan merencanakan membunuh Stalin.

Zinoviev dan Kamenev kemudian dieksekusi. Media Barat menulis bahwa kedua orang ini telah mengaku bersalah atas kejahatanmakar. Sebuah editorial di The Observer pada 23 Agustus 1936, berkomentar: "Sia-sia untuk berpikir bahwa proses persidangan yang digelar dan dibiayai oleh pemerintah terhadap kedua terdakwa (Zinoviev dan Kamenev) adalah tanpa rekayasa.."

Mingguan The New Statesman menambahkan:.. "Sangat mungkin ada rekayasa karena tidak adanya saksi independen, tidak ada cara untuk mengetahui mengapa mereka (Zinoviev dan Kamenev) membuat pengakuan dan menuntut hukuman mati untuk diri mereka sendiri merupakan misteri. Jika mereka memiliki harapan untuk pembebasan, mengapa mengaku? Jika mereka bersalah mencoba untuk membunuh Stalin dan tahu mereka akan ditembak dalam hal apapun, mengapa merasa mereka ketakutandan tidak membenarkan rencana mereka atas dasar revolusioner? Kami akan senang mendengar penjelasan lebih lanjut soal ini. "

Setelah kematian Stalin (1953) sejarawanmenerima bahwa Stalin memang memerintahkan pembunuhan Sergi Kirov. Pada tahun 1956 Nikita Khrushchev berpidato yang mengkritik pemerintahan Joseph Stalin. Khrushchev mengutuk dan menuduh Stalin menyalahgunakan kekuasaannya. Dalam pidatonya ia menyarankan bahwa Stalin telah memerintahkan pembunuhan Kirov. Pada tahun 1961, Khrushchev meluncurkan penyelidikan atas pembunuhan Kirov dan kejahatan Stalin lainnya. Namun, menurut salah satu orang dalam, Feliks Chuev, Komisi Shvernik "menemukan banyak hal mengenai Stalin" tapi "Khrushchev menolak untuk mempublikasikannya karena tidak ada manfaat untuk dirinya."

Semua arsip pemerintah tentang pembunuhan Kirov telah dirilis. Selama beberapa tahun terakhir telah terbit 2 buku yang ditulis oleh sejarawan Amerika mengenai kasus ini. Buku pertama ditulis oleh J. Arch Getty dengan judul The Road to Terror: Stalin dan Self-Destruction the Bolsheviks, 1932-1939” dan terbit tahun 2010.Buku kedua ditulis oleh Matthew E. Lenoe, The Kirov Murder and Soviet History (2010). Kedua penulis sampai pada kesimpulan yang sama. Tak ada bukti bahwa Stalin memerintahkan pembunuhan itu. Mereka mengklaim bahwa bukti awal dari Walter Krivitsky dan Alexander Orlov, tidak dapat diandalkan sebagai informasi bekas dan hanya berdasarkan desas-desus.

Jika sejarawan tidak setuju mengenai fakta pembunuhan Kirov, bagaimana mereka bisa sepakat tentang pembunuhan Kennedy? Ada kemungkinan bahwa beberapa peneliti akan datang dengan beberapa bukti baru selama beberapa tahun ke depan. Beberapa akan di antaranya akan mendukung teori mereka dalam buku-buku, blog dan forum. Namun, sebagian besar, akan mengajukan pertanyaan sulit tentang bukti baru ini. Ini menyangkut kepercayaan terhadap teori mereka sendiri. Seperti John Maynard Keynes pernah mengatakan: "Kesulitan tidak terletak pada ide-ide baru, tapi melarikan diri dari gagasan lama."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun