Benih industri otomotif Malaysia telah tumbuh sejak dekade 1960-an, saat Proton diluncurkan pertama kali pada tahun 1983. Industri otomotif ini mengandung ciri kebijakan substitusi impor dan derajat proteksi yang tinggi dengan mempersyaratkan muatan kandungan lokal. Ia disertai pula proteksi tarif, kewajiban membuat perakitan domestik, dan lisensi impor ketat bagi pelaku industri. Kebijakan ini mampu mendorong tumbuhnya angka penjualan mobil hampir 3 kali lipat di mana pada tahun 1970 mencapai angka 28 ribu dan menjadi 100 ribu pada 1980.