Dikesempatan yang sama, SBYmenegaskan bahwa "sebagai kepala negara memang cukup berbeda dengan kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Dan dalam kapasitas saya yang lain sebagai dewan pembina, tentu ada garis politiknya," kata SBY.
Artinya, sebagai presiden Susilo Bambang Yudhoyono sependapat dengan kepemimpinan yang ada di Provinsi DIY, di mana Sri Sultan Hamengkubuwono X yang secara otomatis , tetapi jika SBY berbicara sebagai politikus dengan jabatan Dewan Pembina partai Demokrat maka ada garis-garis politik yang harus didahulukan, yang bisa saja berupa kepentingan partainya. Kasian Jogja yang seakan-akan dibenturkan oleh seorang SBY dengan dua lakon yang dijalani, sebagai Presiden dan sebagai Dewan Pembina Parta Demokrat.