Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Sudut Korner Senja Pelipur Lara

20 September 2014   01:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:11 13 0
panah asmara hatiku,

sudut korner pengayoman,

mengais - ngais hatiku,

secangkir teh manis meneteskan dahaga,

puik - puik kendaraan lalu lalang,

kasmaran dua pelipur lara,

senja - senja matahari di kota daeng,

kelas - kelas sosok belahan jiwa,

metropolitan nan mengusik hati,

wajah - wajah postmodernis,

ketuk -ketukan pelepuh hati,

tak menggoreskan risalah surgawi.

kupetik - petik dedaunan mawar,

kau tengadahkan kedua tanganmu,

intuisi - intuisiku berbicara isyarat hatimu,

bagai roman  - roman mahabrata,

engkau yang dulu penuh mendawai - dawai,

jika hatiku dan jika hatimu,

kulangkah dan melangkah,

sang pemilik senja pelipur lara,

dedikasiku dan sanubariku,

kubuka mata hatiku padamu.

tutup buka tentang kisahku,

senja dan senandung cinta,

buaian bukanlah bualan terpongah,

maaf, maaf, dan maaf,

tak pantas dimiliki dan dicinta,

tatkala asahku dan asahmu,

hanyalah sumpalan belaka,

berilah titik  - titik pada lampu lilin.

corner pengayoman, 19 september 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun