Seorang sahabat saya, sebut saja namanya Edi, baru saja terlibat pembicaraan panjang dengan saya. Awalnya ia memberitahu akan menikahkan anaknya yang nomor dua, tapi sengaja tidak mengundang teman-teman karena mematuhi ketentuan pembatasan sosial.
KEMBALI KE ARTIKEL