Lebih lanjut sang kepsek menjelaskan bahwa setiap anak mempunyai bakat atau potensi yang bisa dikembangkan untuk bekal di masa depan. Sebagai contoh seorang seniman tidak perlu bagus dalam ilmu matematika, olahragawan tidak perlu jago kimia, atau seorang pedagang tidak perlu pintar biologi.
KEMBALI KE ARTIKEL