Yang ditembak oleh cerita di atas adalah semacam himbauan, mbok ya kalau menyumbang ke tempat ibadah jangan selalu pakai uang kecil. Tapi yang ingin dibahas melalui tulisan ini justru masalah uang lusuhnya. Saya ingin mengemukakan data bahwa yang 100.000-an pun banyak yang lusuh, meski tentu tidak sebanyak uang pecahan kecil. Mayoritas masyarakat kita masih serampangan memperlakukan uang kertas rupiah. Tapi begitu punya uang kertas asing, khususnya "si gondrong" dollar AS, dieman-eman setengah mati. Soalnya dollar yang kurang mulus dihargai lebih murah ketimbang yang mulus di
money changer manapun di negara kita.
KEMBALI KE ARTIKEL