Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga Pilihan

Nil Maizar: Gagal ke Senayan, Berlabuh di Samarinda

5 Juni 2014   22:02 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:10 263 0
Bagi anda yang berkunjung ke Sumatera Barat saat kampanye pileg yang lalu, sangat mudah menemukan poster Nil Maizar berukuran raksasa di berbagai tempat strategis. Nil diusung oleh partai pendatang baru, Nasdem, sebagai calon legislator. Logikanya, dengan kepopulerannya, Nil akan mudah melenggang ke Senayan. Apalagi ia, baik dulu sebagai pemain, maupun di tahun 2012 pernah dipercaya melatih timnas senior PSSI, tentu sudah sering melenggang di Senayan (lapangan bola). Tapi itu bukan jaminan Nil bisa menaklukkan Senayan yang lain (Gedung DPR).

Nil kembali ke habitatnya, dunia sepakbola yang telah membesarkan namanya. Ia menerima pinangan Putra Samarinda, yang lagi terpuruk di papan bawah ISL Wilayah Timur. Setahun tidak merumput, tidak mengurangi ketajaman Nil dalam meracik strategi. Debutnya di dua partai pertama lumayan bagus. Berhasil menahan imbang Persela Lamongan 2-2 di kandang lawan, dan menang 2-1 atas Mintra Kukar di kandang sendiri ( di dua pertandingan tersebut Putra sempat tertinggal lebih dahulu). Sayang, di partai berikutnya kalah 1-0 dari Persiba Balikpapan. Tentu terlalu dini menilai Nil dari 3 pertandingan saja. Namun yang pasti, gairah masyarakat Samarinda untuk mendukung klub kesayangannya kembali muncul.

Kehadiran Nil diyakini akan membuat ISL lebih semarak. Gayanya yang atraktif dan karakternya yang kuat jarang dipunyai oleh pelatih lain. Pelatih yang berguru ke Jerman ini, mungkin satu-satunya pelatih di ISL yang sepanjang waktu pertandingan selalu berdiri di pinggir lapangan, dan cukup sering berteriak dan menggerakkan tangannya. Ia jauh lebih modis ketimbang sesama pelatih asal Sumbar lainnya, Indra Sjafri, dalam selera berbusana. Indra, asal Painan, 60 km di selatan Padang, gak pernah berganti kostum, selalu dengan jaket training biru plus celana pendek yang mohon maaf kurang enak dipandang (tapi konon itu baju "bertuah"). Sedang Nil, asal Payakumbuh, 125 km utara Padang, sering berganti kostum, kadang pakai kemeja dan celana jean.
Akan seperti apa kiprah Nil Maizar di ISL, kita tunggu saja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun