Tuan guru dalam bahasa sasak (Lombok) dimaknakan sebagai orang yang alim, yang memiliki pemahaman agama yang lebih dari pada manusia pada umumnya. Yang selalu menjadi panutan bagi masyarakat Lombok. Tuan guru sendiri memiliki kesamaan makna dengan Kyai di daerah jawa atau “buya” bagi orang Sumatra. “Bajang” secara harfiahnya berarti ‘muda dan tentu saja enerjik”. Jadi tuan guru bajang berarti tuan guru yang memiliki pemahaman keilmuan agama yang disegani dan tentu saja masih muda.
KEMBALI KE ARTIKEL