Krisis keamanan internasional terus menjadi tantangan signifikan dalam hubungan antarnegara di abad ke-21. Dari konflik bersenjata hingga ancaman global seperti perubahan iklim, terorisme, dan serangan siber, semua memerlukan respons kolektif dari komunitas internasional. Dalam konteks ini, diplomasi multilateral memainkan peran penting sebagai mekanisme untuk mencegah, mengelola, dan menyelesaikan krisis. Diplomasi multilateral adalah proses discourse, negosiasi, dan kerja sama yang melibatkan lebih dari dua negara atau pihak internasional, yang biasanya dilakukan melalui organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), NATO, atau ASEAN. Pendekatan ini bertujuan membangun konsensus untuk menangani isu-isu global yang kompleks dan dianggap lebih inklusif dibandingkan diplomasi respective. Namun, keragaman kepentingan setiap negara sering kali menjadi tantangan dalam mencapai kesepakatan.
KEMBALI KE ARTIKEL