Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Debat Terbuka, Pintu Masuk dan Alat Ukur Kekuatan Propaganda Tim Pemenangan

30 Mei 2014   02:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:58 191 0
Sekali lagi, setelah berkali-kali saya menyaksikan acara debat terbuka yang berurusan dengan proses pencalonan presiden dalam Pilpres Juli mendatang, saya dibuat nelangsa melihat performa kelompok pendukung Prabowo Subianto.

Mengapa? Karena saya dapat pastikan di hampir semua debat terbuka yang ditayangkan di televisi nasional, kelompok pendukung Prabowo selalu dibuat terseok-seok, kalau tidak mau saya katakan kalah. Sejak masa pra pileg, saya menyaksikan performa Fadli Zon, yang (mungkin) hanya satu-satunya kader Partai Gerindra yang dianggap layak maju mewakili partainya, selalu saja berada dalam posisi yang “ditekan” tanpa mampu membalikkan keadaan dalam diskusi atau debat yang diadakan. Kita semua tahu bahwa memang dalam political-rummors, Prabowo diasumsikan memiliki terlalu banyak sentimen negatif yang menurut saya dihembuskan secara masif, dan itulah tugas juru bicara atau juru debat yang mewakili Prabowo agar bisa membalikkan keadaan sehingga mampu mengubah sudut pandang orang tentang Prabowo sekaligus ‘membunuh’ isu yang miring tentangnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun