Mengapa? Karena saya dapat pastikan di hampir semua debat terbuka yang ditayangkan di televisi nasional, kelompok pendukung Prabowo selalu dibuat terseok-seok, kalau tidak mau saya katakan kalah. Sejak masa pra pileg, saya menyaksikan performa Fadli Zon, yang (mungkin) hanya satu-satunya kader Partai Gerindra yang dianggap layak maju mewakili partainya, selalu saja berada dalam posisi yang “ditekan” tanpa mampu membalikkan keadaan dalam diskusi atau debat yang diadakan. Kita semua tahu bahwa memang dalam political-rummors, Prabowo diasumsikan memiliki terlalu banyak sentimen negatif yang menurut saya dihembuskan secara masif, dan itulah tugas juru bicara atau juru debat yang mewakili Prabowo agar bisa membalikkan keadaan sehingga mampu mengubah sudut pandang orang tentang Prabowo sekaligus ‘membunuh’ isu yang miring tentangnya.