Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

3 Kesalahan Persepsi Berinvestasi di Usia Muda

15 Maret 2012   10:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01 385 0
Menarik menurut saya article ini, karena article ini cukup 'menyentil' banyak orang termasuk saya ketika dulu belum mengenal 'dunia investasi'. Pertama kali denger kata Investasi diusia muda saya dulu beranggapan "investasi itu mahal", padahal invesati bisa dalam bentuk apapun.

Tak lama belakangan ini saya baru mengenal namanya dunia trading, yang semakin lama saya tau ternyata tak 'semahal' yang saya kira dulu. Dan setelah saya pelajari ternyata ini adalah bagian dari Investasi juga, yaitu investasi yang Risk and Reward nya cukup besar :D

Mari kita simak article yang saya sandur dari sebuah blog.

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Investasi oleh banyak orang dipandang sebagai tugas yang berat, rumit, beresiko dan hanya cocok bagi yang memiliki uang lebih. Terkadang mereka juga beranggapan investasi hanya dapat dinikmati di saat tua, sehingga mereka cenderung berfoya-foya di usia muda, dibanding menyisihkan hasil jerih payah untuk berinvestasi. Hal ini membuat kita lebih mudah menghindari investasi sama sekali, daripada menghadapinya secara langsung.

Reaksi alami inilah yang membuat manusia cenderung menciptakan alasan yang merasionalisasi dirinya sendiri untuk menghindari suatu kegiatan, begitu pula tentang pandangan berinvestasi di usia muda. Berbagai kesalahan persepsi tentang investasi membuat kita terlambat menyadari pentingnya berinvestasi. Pada artikel ini kita akan memeriksa beberapa kesalahan persepsi yang sering digunakan sebagai alasan untuk menunda atau menghindari aktifitas investasi.

Investasi bisa menunggu sampai aku tua.

Seseorang yang memulai investasi di usia muda, katakanlah pada usia 20 tahun dan memulainya dengan 1 juta per bulan, maka di usia 65 dia akan memiliki lebih dari 2 milyar, dengan asumsi dia menabung deposito dengan bunga 5% (baca: deposito vs investasi).

Jika dia menunda untuk berinvestasi sampai usia 40, maka ia harus memulainya dengan 3,34 juta setiap bulan untuk sampai pada 2 milyar pada usia 65 tahun.

Hal tersebut disebabkan oleh efek berkelanjutan (compounding) atau dalam istilah kita biasa disebut “sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit”.

“Aku tidak punya cukup uang.”

Meskipun benar bahwa di usia muda biasanya kita masih harus menanggung hutang cicilan seperti contoh pinjaman studi, cicilan mobil, cicilan rumah dan sebagainya, namun investasi bisa dimulai dari nominal yang kecil. Penting untuk diingat bahwa investasi tidak harus melibatkan dana yang besar, dengan dana yang kecil kita dapat mengembangkannya dari waktu ke waktu apalagi bila memulai investasi di usia muda.

“Aku tidak tahu apa-apa tentang investasi.”

Ketidaktahuan bukan alasan untuk menghindari investasi. Seorang investor muda mempunyai lebih banyak waktu untuk mempelajari, meneliti dan mengembangkan kecakapan dalam teknik dan strategi investasi. Banyak informasi yang tersedia untuk calon investor muda, mulai dari situs-situs keuangan dan pendidikan, sampai halaman situs jaringan sosial, webinar dan platform perdagangan canggih yang banyak tersedia secara gratis.

The Bottom Line

Pada usia muda, kita sering mendapatkan banyak “gangguan” sehingga sulit untuk mulai berfikir mengenai masa depan. Selain sibuk dengan teman, perkerjaan dan hobi, kadangkala kita masih dibebani keinginan yang bermacam-macam sehingga melupakan masa depan dan kesuksesan di usia muda belia.

Meskipun dengan kesalahan persepsi mengenai investasi, bagi mereka yang mau belajar tentunya akan merasakan keunggulan pentingnya berinvestasi dibandingkan mereka yang menunggu untuk mulai berinvestasi.

Sumber : 3 Kesalahan Persepsi Berinvestasi Di Usia Muda
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun