Mereka bisa betah hidup di negeri orang tak lain karena menerapkan pepatah nenek moyang: "Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung." Pepatah ini pula yang menyebabkan kedatangan mereka ke perantauan selalu diterima dengan tangan terbuka. Orang Minang pun pandai bergaul, sehingga bisa langsung akrab dengan tuan rumah.
Di Medan, misalnya, orang Minang yang baru beberapa saat datang ke Medan sudah langsung bisa berbahasa Medan. Padahal boleh jadi dia berasal dari pedalaman di Sumatera Barat, yang selama ini tak pernah mendengar bahasa itu.