Ketika kita membicarakan pendidikan di Sumba, kita tidak sedang berbicara tentang statistik atau bangunan sekolah. Kita berbicara tentang masa depan yang sedang dipertaruhkan, tentang jutaan anak Sumba yang menanti kesempatan untuk mengubah takdir mereka melalui pendidikan. Potret pendidikan di sini ibarat sebuah lukisan yang masih setengah jadi, penuh warna yang belum sepenuhnya terwujud.
Temuan INOVASI dalam sebuah penelitian, mengungkap realitas yang mengejutka, dimana hanya 42% guru yang memiliki kualifikasi sarjana pendidikan. Angka ini bukan sekadar deretan digit, melainkan gambaran nyata tentang kompleksitas tantangan yang dihadapi. Setiap persen mewakili kisah guru-guru yang berjuang di garis terdepan pendidikan, dengan semangat yang tak terbendung meski terbatas kapasitas.