Survei ini mencatat bahwa hampir 80% dari masyarakat menyuarakan keinginan ini, dengan alasan utama bahwa mereka menginginkan kepastian yang lebih cepat mengenai siapa presiden berikutnya setelah Joko Widodo (Jokowi) berakhir masa jabatannya.
Dalam keterangan yang diberikan oleh Afri Madona, Direktur Eksekutif Populi Center, melalui Channel YouTube, BeritaSatu, kamis, (8/02/2024), diungkapkan bahwa 79,9% dari responden survei menyatakan preferensi mereka terhadap satu putaran Pilpres.
Alasan utama di balik preferensi ini adalah untuk memastikan kestabilan kepemimpinan nasional tanpa perlu melalui putaran kedua, yang dianggap dapat menimbulkan ketidakpastian politik yang berkepanjangan.
Lebih lanjut, survei tersebut juga menyoroti alasan lain yang mendasari keinginan mayoritas masyarakat terhadap Pilpres satu putaran.
Salah satunya adalah keinginan untuk menghemat biaya politik yang besar yang biasanya terjadi dalam konteks Pilpres.
Diketahui bahwa biaya yang terlibat dalam Pilpres sangatlah signifikan, mencapai triliunan rupiah, dan hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat.
Afri Madona menjelaskan bahwa, dalam konteks kebutuhan akan kepastian dan efisiensi penggunaan anggaran, masyarakat menganggap Pilpres satu putaran sebagai solusi yang lebih tepat.
Dengan mengurangi biaya dan mempercepat proses penentuan hasil, masyarakat berharap bahwa Pilpres satu putaran akan membawa stabilitas dan kejelasan dalam arah kepemimpinan negara.
Selain itu, survei juga mengindikasikan bahwa mayoritas masyarakat percaya bahwa dengan Pilpres satu putaran, layanan publik dapat kembali berjalan normal.
Selama masa kampanye dan persiapan Pilpres, seringkali terjadi gangguan dalam layanan publik akibat fokus dan sumber daya yang dialihkan ke aktivitas politik.
Untuk itu, dengan memilih Pilpres satu putaran, masyarakat berharap agar pelayanan publik dapat kembali difokuskan pada kepentingan masyarakat secara menyeluruh.
Namun demikian, survei juga mencatat bahwa sebagian kecil dari responden tidak memiliki preferensi yang jelas terkait jumlah putaran Pilpres, sementara ada yang mendukung dua putaran dengan alasan tertentu.
Meskipun demikian, mayoritas jelas menyuarakan keinginan untuk Pilpres satu putaran.
Selain hasil terkait jumlah putaran Pilpres, survei Populi Center, juga mengungkapkan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Dari survei tersebut, pasangan Prabowo-Gibran memimpin dengan elektabilitas 52,5%, disusul oleh Anis-Muhaimin dengan 22,1%, dan Ganjar-Mahfud dengan 16,9%.
Sebanyak 6,3% responden menyatakan belum memutuskan, sementara 2,2% lainnya menolak untuk menjawab.