Lantas, mana yang lebih penting nih? Pertanyaan ini menjadi semakin relevan dalam konteks politik, terutama ketika calon presiden menawarkan janji-janji yang berbeda untuk memenangkan kepercayaan pemilih.
Di beberapa negara berkembang, tingkat kemiskinan dan akses terhadap teknologi masih menjadi persoalan serius, pertanyaan seputar makan gratis dan internet gratis muncul sebagai isu-isu kunci yang memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dalam konteks pemilihan presiden di Indonesia, di mana 2 calon presiden, yakni, nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menawarkan janji-janji berbeda, isu makan gratis dan internet gratis menjadi topik yang menarik untuk dibahas.
Mari kita telaah masing-masing isu dan implikasinya terhadap masyarakat.
Makan GratisÂ
Menyediakan makanan gratis bagi warga miskin atau yang membutuhkan adalah langkah yang sering diambil oleh pemerintah untuk mengatasi masalah kelaparan dan kemiskinan.
Di Indonesia, di mana masih ada jutaan orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, kebijakan semacam ini dapat menjadi solusi sementara untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam konteks ini, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengusung program makan gratis bagi kelompok yang membutuhkan, seperti anak-anak miskin, lansia, atau penyandang disabilitas dan ibu hamil.
Program semacam ini bisa mencakup pembagian paket makanan, subsidi makanan di kantin sekolah atau panti jompo, atau program pemberian makanan siap saji bagi mereka yang sama sekali tidak mampu secara ekonomi.
Namun, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan terkait kebijakan makan gratis ini.
Pertama-tama, sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program semacam ini dapat sangat besar, terutama jika program tersebut dirancang untuk mencakup sebagian besar populasi yang membutuhkan.
Hal tersebut, mungkin bisa menimbulkan beban fiskal yang signifikan bagi pemerintah, terutama jika tidak ada strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada bantuan makanan gratis.
Selain itu, kebijakan makan gratis juga dapat menciptakan ketergantungan yang tidak sehat terhadap bantuan pemerintah.
Sebagai contoh, jika program makan gratis tidak diimbangi dengan upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, maka akan sulit untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Internet Gratis
Selanjutnya, di era digital saat ini, akses internet telah menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi banyak orang.
Internet tidak hanya digunakan untuk mengakses informasi, tetapi juga untuk berkomunikasi, belajar, bekerja, dan mengakses layanan publik.
Oleh karena itu, memberikan akses internet gratis kepada masyarakat dapat dianggap sebagai langkah progresif dalam memastikan inklusi digital dan kesetaraan akses informasi.
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mungkin menawarkan program internet gratis yang mencakup akses yang terjangkau atau bahkan gratis bagi masyarakat.
Program semacam ini bisa mencakup penyediaan akses internet di ruang publik, subsidi bagi keluarga berpenghasilan rendah untuk langganan internet, atau penyediaan perangkat keras seperti smartphone atau laptop dengan akses internet.
Namun, seperti halnya kebijakan makan gratis, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan terkait kebijakan internet gratis.
Pertama-tama, biaya implementasi dan pemeliharaan infrastruktur internet dapat sangat besar, terutama di negara-negara dengan geografi yang luas dan infrastruktur yang masih berkembang seperti Indonesia.
Pemerintah perlu memastikan bahwa sumber daya yang tersedia digunakan secara efisien dan efektif.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa akses internet gratis bukanlah solusi tunggal untuk masalah inklusi digital.
Masih ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk mengakses dan menggunakan internet, termasuk tingkat literasi digital, akses ke pendidikan yang berkualitas, dan infrastruktur yang memadai.
Mana yang Lebih Penting?
Sementara itu, pertanyaan mengenai mana yang lebih penting antara makan gratis dan internet gratis tidak memiliki jawaban yang mudah.
Kedua isu tersebut memiliki implikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Makan gratis memiliki urgensi tersendiri karena masalah kelaparan dan kemiskinan masih menjadi tantangan serius di banyak negara.
Kebijakan yang bertujuan untuk menyediakan makanan bagi mereka yang membutuhkan dapat membantu mengurangi penderitaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Disisi lain, internet gratis juga memiliki nilai yang sangat penting dalam konteks era digital saat ini. Akses internet adalah salah satu kunci untuk memastikan inklusi digital dan kesetaraan akses informasi.
Memberikan akses internet gratis kepada masyarakat dapat membantu mengurangi kesenjangan digital dan memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan ekonomi dan sosial.
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia perlu mempertimbangkan kedua isu tersebut dengan cermat dan seimbang.
Kebijakan yang tepat harus memperhitungkan berbagai faktor, termasuk kebutuhan mendesak masyarakat, ketersediaan sumber daya, dan dampak jangka panjang dari kebijakan tersebut.
Dalam konteks pemilihan presiden 2024, penting bagi kita masyarakat (Pemilih) untuk menilai janji-janji calon presiden berdasarkan kesesuaian dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat.
Sementara makan gratis dan internet gratis merupakan isu-isu yang penting, pemilih juga harus mempertimbangkan berbagai isu lain yang memengaruhi kehidupan mereka, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Penting untuk dicatat, makan gratis dan internet gratis keduanya memiliki nilai yang penting dalam konteks pembangunan sosial dan ekonomi sebuah negara.
Kebijakan yang efektif dan berkelanjutan harus mempertimbangkan kedua isu tersebut secara seimbang, dengan memperhatikan kebutuhan mendesak masyarakat dan sumber daya yang tersedia.