Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Melintasi Batas: Pendidikan sebagai Kunci Kebebasan Perempuan ala Kartini

27 November 2023   09:50 Diperbarui: 27 November 2023   17:58 186 2
Hari Guru Nasional 2023 menjadi momentum penting bagi kita semua untuk merefleksikan peran guru, terutama dalam konteks pendidikan perempuan.

Di tengah perjalanan panjang menuju kesetaraan gender, kita tidak dapat mengabaikan warisan pemikiran dari salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia, yaitu Raden Ajeng Kartini.

Dalam pandangan Kartini, pendidikan menjadi kunci kebebasan bagi perempuan, suatu pandangan yang relevan hingga saat ini.

Pendidikan Sebagai Gerbang Kebebasan

Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh emansipasi perempuan Indonesia pada awal abad ke-20, memiliki pandangan yang luar biasa terhadap pendidikan sebagai alat pembebasan bagi perempuan.

Dalam era yang pada awalnya diwarnai oleh tradisi patriarki, Kartini berani mempertanyakan norma-norma tersebut dan mengangkat pendidikan sebagai kunci utama untuk melintasi batas-batas yang mengikat perempuan.

Pendidikan, menurut Kartini, tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membuka pintu menuju pemahaman diri, kemandirian, dan kemerdekaan.

Dalam konteks Hari Guru Nasional 2023, kita perlu merenung tentang sejauh mana kita telah melangkah dalam mewujudkan visi Kartini ini, terutama dalam memberikan pendidikan yang memberdayakan perempuan.

Pendidikan untuk Pembebasan-Konsep Kartini yang Relevan

Pandangan Kartini tentang pendidikan tidak hanya sebatas akademis; ia melihat pendidikan sebagai sarana untuk memberdayakan perempuan agar dapat meraih kemerdekaan dalam segala aspek kehidupan.

Dia menentang ketidaksetaraan gender dan menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.

Pendidikan yang diterapkan oleh Kartini tidak hanya tentang mengajar perempuan membaca dan menulis, tetapi juga memberikan pemahaman tentang hak-haknya, memupuk keberanian untuk bermimpi besar, dan merangsang semangat kebebasan dalam berpikir.

Pendidikan ala Kartini melibatkan pengembangan karakter dan penanaman nilai-nilai kebebasan, kesetaraan, dan keadilan.

Realitas di Tengah Perjalanan- Tantangan Pendidikan Perempuan Hari Ini

Meskipun perjalanan pendidikan perempuan telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, kita tidak bisa mengabaikan beberapa tantangan yang masih dihadapi hingga hari ini.

Kesenjangan gender di dunia pendidikan masih ada, terutama di daerah-daerah yang sulit diakses dan di negara-negara berkembang.

Perkawinan anak, pengucilan sekolah terhadap perempuan, dan ketidaksetaraan dalam akses pendidikan tinggi adalah beberapa masalah yang masih merintangi perjalanan pendidikan perempuan.

Maka dari itu, Hari Guru Nasional 2023 menjadi waktu yang tepat untuk merenung tentang bagaimana kita dapat terus memperjuangkan pendidikan perempuan sebagai kunci kebebasan, sebagaimana di konseptualisasikan oleh Kartini.

Guru bukan hanya penyalur informasi, tetapi juga agen perubahan sosial yang dapat membawa dampak besar terutama dalam melawan norma-norma patriarki yang masih mengakar.

Peran Guru dalam Mewujudkan Visi Kartini

Guru memiliki peran sentral dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang merangsang kebebasan perempuan.

Dengan memahami dan menerapkan konsep pendidikan ala Kartini, guru dapat menjadi agen perubahan yang menginspirasi perempuan untuk melintasi batas-batas yang mungkin masih membatasi mereka.

Berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat diambil oleh guru dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pembebasan perempuan:

1. Memberikan Pendidikan yang Inklusif 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun