[caption id="" align="alignleft" width="368" caption="Ilustrasi (Dok Pribadi)"][/caption]
Doktor adalah gelar akademik tertinggi yang diberikan kepada orang yang telah menyelesaikan pendidikan strata tiga (S3). Sementara
dokter merupakan gelar profesi untuk sarjana kedokteran (S1) yang telah lulus kepaniteraan klinik. Dengan menuliskan secara lengkap, maka ada dikotomi yang jelas antara
doktor degan
dokter. Yang menjadi masalah kemudian adalah ketika menulis akronimnya. Yang sering dijumpai yaitu akronim
doktor tertulis
“Dr” (d huruf kapital dan r huruf kecil). Sedangkan
dokter disingkat
“dr” (d dan r huruf kecil). Namun beberapa
dokter juga terkadang menggunakan singkatan
“Dr” sebagaimana banyak terlihat di papan praktek
dokter. Penggunaan singkatan
“Dr” untuk
dokter konon untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan kalimat yang diawali kata
“dr”. Jika dituliskan dengan awalan huruf kecil, maka itu berarti menyalahi kaidah penulisan kalimat yang benar. Tapi penggunaan
“Dr” untuk
dokter menimbulkan masalah baru, karena singkatan yang digunakan sama dengan
doktor. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang juga bertanggung jawab tentang masalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kemudian mengklaim bahwa penulisan yang tepat untuk
dokter memang sebaiknya
“Dr”. Sehingga permasalahan tentang huruf kapital di awal kalimat dapat terselesaikan. Dan dengan demikian,
doktor menurut mereka adalah
“DR”. Klaim dari Kemendikbud kemudian diperkuat oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menggunakan
“Dr” sebagai singkatan resmi untuk
dokter (
Leonardo P.S, 2008). Jika memang benar demikian, lalu kenapa masih banyak
dokter menulis gelar profesinya dengan
“dr”? Mengapa pula para
doktor sebagaimana terlihat di banyak perguruan tinggi tetap menggunakan singkatan
“Dr”? Dan menjadi semakin bingung, karena ada juga
dokter yang menulis singkatan
“DR” untuk meyesuaikan ketika namanya ditulis dengan keseluruhan huruf kapital. Jika
doktor dan
dokter tidak konsisten menulis singkatan gelarnya. Maka orang yang awam akan kebingungan membedakan antara
doktor dan
dokter. Bahkan bisa jadi suatu saat ada pasien datang berobat ke
doktor. Karena pemilik rumah hanya menuliskan gelar S3-nya di depan pintu (
Exp: Dr. Irsyam) sehingga si pasien mengira itu tempat praktek
dokter. Hehehe...
IRSYAM SYAM* (*Bukan dokter apa lagi doktor, tapi bermimpi jadi doktor)
KEMBALI KE ARTIKEL