Kita tak perlu lagi takut,
kalau jejak ini membekas pada pori-porimu
Aku sudah tak mempermasalahkan itu
Biarlah
Waktu bakal menyembur dengan tapal-Nya
Sekarang,
biar aku pergi saja kerumah
Aku jauh dari meja
tempat meneduhkan gramatika
Cepat!
Rasanya rahimku kembali ingin menetaskan alomorf!
Musim panas
kau datang dan pergi
lalu kembali pergi kah?
Rasa-rasanya kalau begini aku ingin pulang
Lampu-lampu mulai tak jelas,
bakal jadi penerang jalan atau jadi penggelap harta
Juli,
kau akhirnya akan datang juga
Kita sudah dikepung oleh segala
Sejuta orang kurang lebih
(mungkin lebih)
Demikian kita merasa seorang diri
Aku luput dibalik ranting
Kau berkamuflase dikalender dinding
Padamu,
yang memelihara surat yang aku tulis ke kamu
Masing-masing kurangkai satu dua baris
Yang ketiga buat aku denganNya saja
Sebelumnya kutulis untuk mereka
Tapi terasa tak akan cukup
Kata-kata ku adalah dingin dan datar
Mereka berhak untuk lebih dari bahwa atau atas
Sekarang kita rebahkan kelu kita
Ada pesawat lain
Tempat cerah lain
Itu tempat keberuntunganku
(nampaknya)
Rumahku…
Ya, rumahku.