Sepertinya aku hanya bisa mencintaimu melaui tulisan-tulisanku. Ah menyedihkannya diriku, bagaikan pungguk merindukan purnama. Ingin rasanya aku berputus asa, tapi aku terlalu lemah bila harus merasakan kehilanganmu. Salahkah bila aku memang benar-benar mencintaimu? Atau naifkah aku bila harus bertahan dengan perasaan yang tak terbalas ini. Cinta mungkin yang membuatku menjadi lemah, lebay bahkan mendayu-dayu seperti ini tapi cintaku padamu pulalah yang membuatku kuat untuk bertahan walau itu tanpa balasan darimu.
KEMBALI KE ARTIKEL