Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Nawa Cita Kita

3 Juni 2015   05:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:23 57 0

Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah merancang sembilan agenda prioritas jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Yang selanjutnya sembilan program prioritas itu di kenal dengan sebutan Nawa Cita. Nawa Cita ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Nawa Cita adalah agenda pokok dan janji presiden dan wakil presiden saat masa kampanye yang apabila ia terpiilih maka Nawa Cita itu harus di wujudkan secara nyata dalam jalannya pemerintahan.

Salah satu Nawa Cita Presiden yang sedikit menggelitik hati saya adalah Nawa Cita  ke-8 yaitu, “Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia”.

Berdasarkan hasil survei Indopolling Networking, 69,5 persen responden percaya Nawa Cita pemerintahan ini dapat memberikan peningkatan kesejahteraan pada guru.
Dengan adanya salah satu Nawa Cita diatas, mungkin semua calon Guru Pendidikan Kewarganegaraan dapat menaruh harapan semoga dengan adanya Nawa Cita yang satu ini, guru Pendidikan Kewarganegaraan, dapat lebih dibutuhkan perannya dalam rangka mewujudkan Nawa cita ini. Sebagai calon Guru Pedidikan Kewarganegaraan, tak sabar rasanya menunggu aksi Pak Presiden dalam rangka mewujudkan Nawa Cita satu ini. Sedikit memikirkan, apasih sebenarnya yang akan dilakukan Pak Presiden terkait Nawa Cita satu ini?

Nawa Cita yang sudah dirancang sedemikian baik itu tinggal bagaimana pelaksanaanya saja, mengingat Nawa Cita sebagai salah satu jawaban atas problem-problem yang selama ini terus bergulir, jangan sampai Nawa Cita hanya di jadikan “janji palsu” sebagai alat pemikat saat kampanye saja, berani berjanji harus berani bertanggung jawab untuk menunaikannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun