29 Mei 2024 19:22Diperbarui: 29 Mei 2024 19:228590
Pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah sebagaimana dijelaskan dalam kasus Tsaqifah Bani Sai'dah merupakan bukti bahwa Abu Bakar tidak menjadi khalifah melalui pemilihan, melainkan hasil musyawarah dan kesepakatan di kalangan umat Islam. Ketika Abu Bakar terpilih menjadi khalifah, ia mulai memimpin kekhalifahannya baik sebagai pemimpin rakyat maupun pemimpin pemerintahan. Pada masa Abu Bakar, sistem politik Islam sangat sentral, sehingga kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif berada di tangan khalifah, namun ketika menyelesaikan suatu permasalahan, Abu Bakar selalu menelpon sahabatnya untuk meminta nasihat.
Kebijakan politik yang dilakukan Abu Bakar dalam melaksanakan kekhalifahan adalah:
Mengirimkan tentara di bawah pimpinan Usamah bin Zaid untuk berperang melawan Romawi guna melaksanakan rencana Nabi Muhammad SAW semasa beliau masih hidup. Faktanya, banyak sahabat, termasuk Umar bin Khattab, yang tidak menyetujui kebijakan khalifah tersebut. Alasan mereka, kemudian muncul gejala kemunafikan dan kemurtadan di tanah air mereka, yang menyebar hingga menghancurkan Islam dari dalam. Namun Abu Bakar tetap mengirimkan pasukan Osama untuk menyerang Roma.Â
Pengiriman pasukan Osama kepada Romawi di Levant pada saat itu merupakan sebuah langkah politik yang sangat strategis dan memberikan dampak positif bagi pemerintahan Islam, yaitu meskipun negara Islam dalam keadaan tegang namun ada penafsiran yang diberikan kepada pihak lain, Kekuatan Islam sungguh luar biasa. Para pemberontak khawatir hal ini juga akan mengalihkan perhatian umat Islam dari perselisihan internal.
Perkembangan wilayah Islam di luar Arab. Ditujukan ke Syria dan Persia, perluasan Islam ke Syria yang diperintah oleh Romawi yaitu Kaisar Heraclius. Abu Bakar mengangkat empat panglima perang yaitu Yazid bin Abu Sufyan di Damaskus, Abu Ubaidah di Homs, Amir bin Ash di Palestina dan Surahbil bin Hasanah di Yordania. Upaya ini diperkuat oleh Khalid bin Walid dan pasukannya serta Mutsannah bin Haritsah yang sebelumnya Khalid telah mampu memperluas wilayahnya ke beberapa wilayah di Irak dan Iran.Perang melawan Iran disebut Pertempuran Berantai. Sebab, perlawanan Persia berlangsung terus menerus dan menimbulkan banyak korban jiwa.Â
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.