Coelogyne pandurata atau lebih dikenal dengan anggrek hitam merupakan anggrek langka yang hampir punah. Anggrek ini disebut anggrek hitam karena ciri khas dari anggrek ini adalah labellum atau lidah yang berwarna hitam.Namun daun kelopak dan mahkotanya hijau. Anggrek hitam merupakan flora maskot Kalimantan Timur. Meskipun anggrek ini tidak hanya dijumpai di hutan liar Kalimantan Timur saja. Anggrek hitam juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina. Biasanya anggrek ini dijumpai menempel pada pohon-pohon tua (epifit), di dekat pantai atau daerah rawa dataran rendah atau dekat sungai hutan hujan basah. Anggrek ini memiliki ciri-ciri labellum yang berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Jumlah bunga dalam tiap tandan anatar 1 hingga 14 kuntum atau lebih. Garis tengah tiap bunga sekitar 10 cm. Daun kelopak berbentuk lanset, meruncing, berwarna hijau muda, panjang 5-6 cm, lebar 2-3 cm. Daun mahkota berbentuk lanset, meruncing, berwarna hijau muda bibir menyerupai biola, tengah-tengahnya terdapat 1 alur, tepinya keriting, berwarna hitam kelam atau coklat tua. Daun anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang berkisar anatara 40-50 cm dan lebar sekitar 2-10 cm. Sedangkan buah anggrek hitam berbentuk jorong dengan panjang 7 cm dan lebar 2-3 cm. Anggrek hitam dapat dibedakan dengan anggrek lainnya karena baunya yang wangi.