Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Haji yang Membekas: 5 Jam Berjalan Kaki Mencari Tenda Kedua Pamanku di Arafah

15 Oktober 2013   16:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:30 125 0

Entah kenapa pada saat shalat Iedul Adha tadi pagi aku sangat menikmati suasana kesakralannya, sampai air mataku terjerembab tak menetes, terlebih di saat gemuruh takbir berkumandang mengagungkan keesaan-Nya di masjid Al-Azhar Jaka Permai, ya, karena tiba-tiba memoriku melayang kembali mengingat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kehidupanku khususnya dalam perjalanan ibadah haji yang telah aku lalui dengan sangat indah melalui kandungan-kandungan hikmah yang aku genggam erat untuk direnungkan.

Salah satu deretan peristiwa hajiku yang mengandung banyak pelajaran adalah sewaktu diriku dan kedua kawanku hendak mencari tenda kemah kedua pamanku dan rombongannya di padang Arafah. Waktu itu perjalanan kami dimulai setelah shalat Isya, tepatnya dari Jarwal –tempat aku menginap- menuju Arafah, ternyata perjalanan waktu itu agak sedikit tersendat, karena kendaraan yang kami tumpangi mogok di tengah jalan dan harus dibawa ke bengkel, padahal kami harus mengejar waktu jangan sampai setelah fajar kami tidak berada di Arafah, yang merupakan batas akhir memasuki awal wukuf.

Semua kami lalui dengan sabar, akhirnya sampai juga di Arafah, ternyata memang Allah sedang menguji sejauhmana tingkat kesabaran kami bertiga. Kami pun diuji kembali, sesampainya di Arafah kami kebingungan mencari satu tenda dari ratusan ribu tenda jama’ah dari seluruh dunia yang ada di Arafah waktu itu, hanya bermodal nomer hamam [kamar mandi], itupun kami mendapatkan saran dari muqimin [orang Indonesia yang tinggal di Saudi], mereka bilang bahwa jika kebingungan mencari tenda di Arafah salah satu kunci yang paling masuk akal adalah mengetahui nomer hamamnya, “insya Allah ketemu” mereka meyakinkan kami.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun